POL - 22 Juni 2023 Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman adalah orang yang paling mungkin menjadi pendamping Ganjar Pranowo dari angkatan darat. Memang, Jenderal Dudung dipandang memiliki potensi kuat untuk meningkatkan jumlah perolehan suara di Pilpres 2024. Analis politik Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting mengatakan Dudung, seorang etnis Sunda, dikenal sebagai prajurit TNI yang teguh, berani, dan dekat dengan umat Islam. Jawa Barat merupakan tempat pemungutan suara terbesar dalam pilkada. Semoga Dudung mendapat dukungan dari Jawa Barat plus Banten.  Kedua daerah tersebut merupakan bagian dari suku Sunda dengan populasi terbesar di Indonesia. Termasuk jumlah pemilih terbanyak dalam pemilu. Menurut Ginting, Dudung merupakan salah satu pimpinan TNI yang rutin berkunjung ke pesantren dan ormas Islam di tanah air. Termasuk mengasuh anak yatim piatu di beberapa pesantren, menyiapkan program bagi santri untuk mendaftar menjadi tentara Indonesia. Hal yang sama berlaku untuk kompetisi sepak bola untuk siswa Muslim dan sekolah Muslim.  [caption id="attachment_7689" align="alignnone" width="720"] Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman memberikan sambutannya dalam apel gelar pasukan di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa, 25 Januari 2022. Dalam apel tersebut, KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman menekankan tujuh pedoman harian yang harus diterapkan para prajurit TNI AD salah satunya implementasi sapta marga sumpah prajurit dan 8 wajib TNI di mana pun berada. (TEMPO/Ridho Fadilla)[/caption] “Dudung identik dengan nasionalis religius sebagai gambaran ideal pemimpin bangsa Indonesia. Bisa jadi imam salat, dakwah, baca Alquran, seperti santri,” kata Ginting, Rabu (21/6/2023). Selain Dudung, tokoh Selamat yang diprediksi menjadi pendamping Ganjar adalah Sandiaga Uno dan Nasaruddin Umar. Dudung, Sandi dan Nasaruddin Umar berasal dari latar belakang yang berbeda dari Ganjar, yang oleh etos IDP dianggap sebagai politikus nasionalis sekuler. PDIP, lanjut Ginting, akan menjadi pendamping aliansi rivalnya. Jika mengusung kontraktor, maka yang akan ditampilkan adalah Sandiaga Uno. Jika menunjukkan jumlah pasukan, PDI-P akan menempatkan Jenderal Dudung Abdurachman. Apalagi jika koalisi oposisi mewujudkan citra ulama, maka partai gaur berhidung putih itu akan menjauhi Nasaruddin Umar. “Oleh karena itu, PDIP akan mempertimbangkan terlebih dahulu calon pesaingnya dengan mencoret calon wakil presiden. Ini akan dilakukan pada akhir pendaftaran KPU pada November 2023 nanti,” kata dosen pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unas itu. Ia berpendapat, Ganjar digambarkan sebagai perwujudan partai dengan model nasionalisme sekuler dan memiliki basis massa yang kokoh di Jawa Tengah dan Bali. Oleh karena itu, PDIP membutuhkan pendamping yang kuat di luar Jawa Tengah dan Bali. Ketiga tokoh tersebut dianggap nasionalis religius dan bisa meraih suara di daerah yang suara PDI Perjuangannya kurang kuat.   KSAD, Jenderal Dudung kemungkinan akan menjadi pendamping Ganjar di ketentaraan (anr, nsc ,pol)