Pol - 21 Juni 2023 Heboh!! Napi di Bangka Buta Dalam Usai Keluar Lapas, Ibunya Pun Ngadu ke Pj Gube"> Pol - 21 Juni 2023 Heboh!! Napi di Bangka Buta Dalam Usai Keluar Lapas, Ibunya Pun Ngadu ke Pj Gube"> Pol - 21 Juni 2023 Heboh!! Napi di Bangka Buta Dalam Usai Keluar Lapas, Ibunya Pun Ngadu ke Pj Gube"> POLITIKABC.COM - Update Yourself
DECEMBER 9, 2022

Heboh!! Napi di Bangka Buta Dalam Usai Keluar Lapas, Ibunya Pun Ngadu ke Pj Gubernur

image
Foto: Ibu mantan napi (tengah) curhat ke Pj Gubernur Babel Suganda Pandapotan usai anaknya keluar lapas dalam keadaan buta akibat dianiaya oknum sipir. (Dok. Diskominfo Bangka Belitung)

Pol - 21 Juni 2023 Heboh!! Napi di Bangka Buta Dalam Usai Keluar Lapas, Ibunya Pun Ngadu ke Pj Gubernur Jakarta -- Di Bukit Semut Sungailiat, wilayah administrasi Bangka, ibu mantan Lapas Kelas IIB, Ernita Simanjuntak, bertemu dengan Gubernur Babel, Sugandan Pandapotan Pasaribu. Ernita mengatakan putranya, Renhad Hutahaean, menjadi buta permanen karena sipir penjara diduga melecehkannya selama menjalani hukuman. Menurut DetikSumbagsel, Renhad Hutahaean ditahan di Lapas Bukit Semut Sungailiat, Kabupaten Bangka atas tuduhan pencabulan anak. Dia menjalani hukuman lima tahun penjara dan saat ini dalam pembebasan bersyarat. Namun saat menjalani hukuman atas perbuatannya, Renhad mengalami perlakuan tidak manusiawi hingga kedua matanya buta permanen. Sang ibu, Ernita Simanjuntak, mengeluhkan kondisi anaknya setelah dipenjara di Sugando, tempat duduk drama tetap Babel, sudah di depan mata. Gubernur. [caption id="attachment_7637" align="aligncenter" width="300"] Potret Napi (Detik.com)[/caption] "Penganiayaan yang dialami anak saya terjadi pada tahun 2018. Saat itu dia sedang menjalani hukuman," jelas Ernita mengawali cerita Selasa (20 Juni 2023) bersama Suganda di kantor gubernur. Ernita mengatakan, pelaku pencabulan terhadap anaknya adalah sipir di Lapas Kelas II-B, Bukit Semut Sungailiat, Kabupaten Bangka. Satpam itu juga dijatuhi hukuman tiga tahun penjara atas kejahatannya. Dalam kejadian itu, Ernita dilarang menemui anaknya dengan dalih Renhad di sel isolasi karena bermasalah dengan napi lain. “Setelah 40 hari, ketika saya bisa melihat anak saya, ternyata saraf optiknya terputus karena tidak dirawat sama sekali,” jelasnya. Ernita mengungkapkan niatnya bertemu dengan pejabat Gubernur harus mencari keadilan atas nasib anaknya setelah dia dibebaskan dan kini buta. Dia mengatakan dia telah mencari keadilan selama lima tahun karena mengeluhkan masalah serius putranya.   Heboh!! Napi di Bangka Buta Dalam Usai Keluar Lapas, Ibunya Pun Ngadu ke Pj Gubernur (Dyp, Cnn, Pol)

Berita Terkait