Gus Yahya Permasalahkan Ramai Bursa Calon Presiden: Tidak Boleh Gunakan Identitas NU
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Selasa, 30 Mei 2023 06:57 WIB
Pol - 29 Mei 2023 JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya menanggapi pertanyaan soal masuknya nama kader NU dalam bursa calon wakil presiden (cawapres) Pilpres 2024. mengajak warga NU mencalonkan diri sebagai presiden, namun tidak menggunakan identitas NU sebagai modal politik. “Siapa pun, bahkan orang NU, tidak bisa menggunakan identitas NU sebagai modal politik. Harus punya kredibilitas sendiri, harus punya sejarah sendiri, harus punya penawaran sendiri dan tidak hanya mengandalkan promotor NU saja," ujarnya kepada wartawan di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (25 Mei 2023). Baca Juga : PDIP spercaya bahwa warga Banten menyukai Ganjar Gus Yahya menegaskan, urusan capres dan cawapres merupakan tanggung jawab eksklusif partai politik (parpol). Ia juga menyatakan pertemuannya dengan Muhammadiyah Haedar Nashir dari Ketum PP bukan soal calon presiden Cawapres. “Teruskan, itu bukan urusan kita. Itu tergantung pada para pihak. Pilih mana yang Anda inginkan dan mari kita lihat penawaran spesifik apa yang ada," katanya. [caption id="attachment_5826" align="alignnone" width="300"] Potret gus yahya tanggpi soal Nu (Harian Haluan)[/caption] Gus Yahya menilai di hadapan hadirin apakah ada kader NU yang akan bersaing dalam kontes politik. Dia menyatakan bahwa organisasinya tidak peduli dan tidak memberkati presiden dan calon. "Apa bedanya, apakah kita harus memberkati seseorang? Sekarang jika Anda meminta saya untuk memberkati Ganjar Prabowo, apakah saya harus menjawab? Anda tidak harus menjawab, itu bukan urusan kita. Haruskah saya memberkati Prabowo? Saya menang ' t jawab itu guys, itu bukan urusan kita, kata Gus Yahya. “Wakil Presiden yang terhormat? "Ya saya tidak akan menjawab, itu bukan urusan kami, silahkan menilai sendiri," pungkasnya. FYI: Sejumlah nama kader NU disebut-sebut bakal mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2024. Salah satunya adalah Ketua Mahkamah Agung Istiqlal Nasaruddin Umar yang disebut-sebut sebagai calon kuat wakil presiden pengganti calon presiden PDI Perjuangan. Ganjar Pranova. Kader NU Masuk Bursa Calon Presiden Indonesia Tahun 2024, Gus Yahya: Itu Urusan Dalam Partai, Bukan Kami! (Dyp,Dtk, Pol)