Puisi Esai Denny JA: Tirto Adhi Soerjo, Bara Api yang Kesepian
- Penulis : Ulil
- Selasa, 21 Januari 2025 10:09 WIB
Tapi revolusi yang ia nyalakan
justru memakannya.
Dari kamar sunyi, ia dihantui utang-utang,
surat kabarnya terbakar api kebangkrutan.
Gaung sorak memeluknya seperti tanda kemenangan.
Tapi di balik riuh itu, ia terpuruk.
Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Sebagai Imigran, Ia Masih Luka
Masalah-masalah menyusup seperti bayang,
menariknya ke jurang,
tempat ia berdiri sendirian.”
Tirto melawan badai penjajahan,
tapi kakinya rapuh bergetar.
Kepada Siti, Tirto sering mencurahkan isi hati.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Derita Rakyat Akibat Rusaknya Lingkungan Hidup di Dalam Puisi Esai
“Pikiranku melesat jauh melampaui ragaku yang letih,
melampaui keuangan yang serba kurang.”
Penyakit pelan- pelan memangsanya.
1918, ia wafat di usia 38 tahun,
lebih muda dari usia perjuangannya.
Baca Juga: Puisi Esai Denny JA: Anak Palestina Itu Menulis Surat untuk Ibunya yang Hilang
Di makamnya,
Siti berdoa.