DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Kebanggaan YPMAK, Ini Perempuan Pertama Suku Amungme Papua yang Raih Gelar Dokter

image
dr Sephia Chrisilla Jangkup (ANTARA/HO-YPMAK)

POLIITKABC.COM - Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, merayakan keberhasilan luar biasa dengan lahirnya dokter perempuan pertama dari Suku Amungme, dr. Sephia Chrisilla Jangkup. 

Sephia resmi dikukuhkan sebagai dokter di Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta pada Jumat, 10 Januari.  

Direktur YPMAK, Dr. Leonardus Tumuka, mengungkapkan rasa bangga atas pencapaian Sephia, yang dianggap sebagai langkah besar bagi masyarakat Suku Amungme, Kamoro, serta lima suku kekerabatan lainnya di Mimika.  

Baca Juga: Catatan Denny JA: Ketika 180 Kreator Milenial dan Gen Z, dari Aceh hingga Papua, Bersaksi Melalui Puisi Esai

"Ini adalah pencapaian luar biasa dan menjadi motivasi bagi kita semua. Harapannya, ini akan membuka jalan bagi munculnya lebih banyak dokter dari kalangan anak-anak asli Papua," kata Leonardus saat dihubungi dari Manokwari, Senin 13 Januari 2025. 

Mencapai impian untuk memiliki dokter dari suku asli Mimika membutuhkan waktu yang sangat lama. 

Padahal, sejak lebih dari 27 tahun, PT Freeport Indonesia (PTFI) telah memberikan dukungan dana beasiswa bagi putra-putri asli Papua melalui program dana kemitraan.  

Baca Juga: Catatan Denny JA: Potret Batin Indonesia, Aceh hingga Papua, dari Kacamata Generasi Z

Leonardus menjelaskan, meskipun dukungan PTFI sangat besar, hasilnya belum sebanding dengan upaya yang diberikan. 
Sejak 1996, lebih dari 12 ribu penerima beasiswa telah didukung melalui program yang dikelola lembaga kemitraan PTFI, yang telah beberapa kali berganti nama, mulai dari PWT2, LPM-Irja, LPMAK, hingga menjadi YPMAK.  

Sephia sendiri merupakan penerima beasiswa YPMAK sejak SMP dan SMA di Lokon St Nikolaus Tomohon, Sulawesi Utara, hingga menyelesaikan pendidikan kedokteran di UKI Jakarta.  

Pada 2023, seorang putra asli Suku Amungme juga berhasil lulus dari pendidikan kedokteran di salah satu universitas di Pulau Jawa. 

Baca Juga: Capaian Vaksinasi Polio di Papua Baru Mencapai 29,4 Persen, Kawasan Pegunungan Arfak Paling Rendah

Kini, dua dokter lulusan program beasiswa YPMAK telah memberikan harapan baru bagi masyarakat lokal.  

Halaman:
1
2
Sumber: ANTARA

Berita Terkait