DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Hingga 4 Januari, BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Laut hingga 4 Meter di Samudra Hindia Nelayan Harap Waspada

image
Nelayan saat menjaring ikan di Pantai Cemara Sewu Desa Jetis Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. ANTARA/Sumarwoto.

POLITIKABC.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk mewaspadai gelombang laut tinggi yang berpotensi terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah (Jateng) pada 1-4 Januari 2025.

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan, potensi terjadinya gelombang laut tinggi ini dipicu peningkatan kecepatan angin akibat adanya bibit siklon 94S di Samudra Hindia selatan Jawa. Untuk itu para nelayan juga diharap waspada. 

Ia menjelaskan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 6-25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat-barat laut dengan kecepatan angin berkisar 6-25 knot.

Baca Juga: Melaut hingga Australia, Konsul RI di Darwin Sebut Pemulangan 15 Nelayan asal Merauke Tunggu Kelengkapan Dokumen

Dalam hal ini, pola gerak angin yang cenderung searah dengan kecepatan tinggi berpotensi meningkatkan tinggi gelombang laut," katanya di Cilacap, Rabu 1 Januari 2025. 

Menurut dia, kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Laut Jawa, dan Samudra Pasifik utara Papua.

"Oleh karena itu, hari ini 1 Januari kami kembali mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di Samudra Hindia selatan Cilacap, Samudra Hindia selatan Kebumen, dan Samudra Hindia selatan Purworejo yang berlaku hingga Sabtu 4 Januari pukul 07.00 WIB, karena tinggi gelombang di Samudra Hindia selatan Jateng berpotensi mencapai 2,5-4 meter, sehingga masuk kategori tinggi," katanya.

Baca Juga: Nasib 15 Nelayan asal Merauke yang Melaut hingga Australia: Menunggu Kabar dari KJRI di Darwin

Terkait dengan hal itu, dia mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk memerhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran karena berdasarkan analisis, kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter berisiko terhadap perahu nelayan.

Selanjutnya, apabila kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter dapat berisiko terhadap tongkang, serta kecepatan angin mencapai 21 knot dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter berisiko terhadap kapal feri.

"Bagi masyarakat yang memanfaatkan liburan tahun baru dengan berwisata di pantai selatan Jateng, diimbau untuk tidak bermain air atau berenang di pantai terutama wilayah pantai yang berhadapan langsung dengan Samudra Hindia guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Teguh.***

Sumber: ANTARA

Berita Terkait