DECEMBER 9, 2022
News

Kasus Anak Menusuk Ayah, Nenek dan Ibu di Jakarta Selatan, Polisi Gali Informasi dari Pelaku Melalui Psikolog 

image
Lokasi remaja berinisial MAS (14) yang membunuh dengan menusuk ayah (APW) dan neneknya (RM) hingga tewas di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi.

POLITIKABC.COM - Polres Metro Jakarta Selatan memeriksa secara bertahap anak berinisial MAS (14) yang menusuk ayahnya APW (40) dan neneknya RM (69) hingga tewas serta melukai ibunya AP (40) di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Sabtu pukul 01.00 WIB.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal mengatakan kasus anak menusuk ayah, nenek dan ibu ini, belum ada  kesimpulan yang membuat pelaku melakukan pembunuhan. 

Menurut dia nanti yang menyimpulkan ahlinya, di antaranya psikolog anak, kemudian juga ahli-ahli yang lain.

Baca Juga: Terjaring OTT, KPK Ungkap Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Peras Anak Buah hingga Rp7 Miliar, Ini Daftar Tersangkanya

Ia mengatakan dalam penyidikan ini, Kepolisian akan menggunakan aturan peradilan anak seperti yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak.

"Tentunya nanti pemeriksaan dan pendalaman kita lakukan secara bertahap.  Kami akan memakai psikolog anak dari Apsifor," katanya di Jakarta, Minggu 1 Desember 2024. 

Petugas juga akan melibatkan psikiater juga untuk mencari motif apa sampai yang bersangkutan melakukan pembunuhan padahal di keluarganya dia sangat disayang.

Baca Juga: Kasus Penganiayaan Anak Polisi, Pengadilan Negeri Andoolo Menjatuhkan Vonis Bebas pada Guru Honorer Supriyani

Ia mengatakan tadi pelaku juga sangat sedih dan menunjukkan rasa penyesalan yang sangat mendalam.

"Ya dia sendiri mempertanyakan ya, bagaimana kondisi ibunya. Dia sangat menyesal mengenai kejadian ini," kata dia menirukan ucapan pelaku.

Petugas juga mendalami apakah dia dengan sadar melakukan dan kenapa dia tiba-tiba mendadak melakukan itu.

Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis, Prabowo Subianto Anggarkan Rp10 Ribu per Anak Setiap Hari

Kemudian ada tekanan apa, nanti itu psikolog yang akan memberikan penjelasan bagaimana hasilnya.

"Dan itu pun pasti bertahap," kata dia.

Ia mengatakan pemeriksaan tahap awal sudah dilakukan dan kemudian nanti sampai terakhir pendalaman.

Baca Juga: Kasus Anak Menusuk Ayah dan Nenek di Jakarta Selatan hingga Tewas, Begini Kondisi Ibu yang Mengalami Luka Parah

"Dan semuanya kita melibatkan pemangku kepentingan (stakeholder) dalam pengadilan anak ini," kata dia.

Ia mengatakan saat ini kondisi pelaku MAS (14) sudah mulai stabil terlihat sejak kemarin sudah bisa diajak bicara, menjawab pertanyaan, sudah bisa senyum.

"Tadi juga sudah ngobrol dengan Bu Menteri," kata dia.

Baca Juga: Kasus Penusukan Ayah, Nenek dan Ibu hingga Tewwas dan Luka Parah, Menteri PPPA Meyakini Pelaku Anak Baik

Kombes Ade Rahmat menegaskan pelaku merupakan anak kandung dari APW (40) dan AP (40) dan bertempat tinggal di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan bersama dengan ayah, ibu, dan nenek.

"Pelaku ini merupakan anak tunggal," kata dia

Hingga saat ini pelaku belum berkomunikasi dengan ibunya yang menjadi korban penusukan dan mengalami luka berat.

Ia mengatakan sang ibu masih dalam proses pemulihan dan untuk saat ini kondisinya masih belum bisa diwawancarai.

"Kami juga belum bisa ambil keterangan juga," kata dia.

Petugas juga akan melakukan tes kejiwaan terhadap sang anal yang menjadi pelaku penusukan

"Hasil tes kejiwaan belum. Itu nanti ya bertahap," kata dia.

Sebelumnya  MAS (14) menjadi anak yang berhadapan dengan hukum setelah membunuh  ayah kandungnya (APW) dan neneknya (RM) hingga tewas, dan melukai ibu kandungnya (AP).

"Korban perempuan inisial RM (69) dan laki-laki inisial APW (40) meninggal dunia, sementara korban inisial AP (40) mengalami luka berat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.

Ade menyebut, berdasarkan keterangan saksi yang merupakan petugas keamanan Perumahan Bona Indah berinisial AP, MAS terlihat berjalan cepat meninggalkan lokasi.

Karena petugas keamanan telah menerima laporan tentang pembunuhan di rumah korban, saksi AP langsung memanggil pelaku.

"Saksi T melihat pelaku. Saat itu, awalnya pelaku terlihat berjalan cepat di taman Blok A Perumahan Bona Indah. Namun, saat dipanggil, pelaku tiba-tiba berlari menuju lampu merah Karang Tengah," ujar Ade.

Melihat pelaku berusaha melarikan diri, saksi AP segera meminta bantuan melalui handy talky (HT) kepada saksi GP dan T.

"Saksi T bersama saksi GP langsung menangkap pelaku. Saat itu, terlihat tangan kanan, tangan kiri, serta pakaian pelaku berlumuran darah," ucap Ade.***

Sumber: Antara

Berita Terkait