Diikuti 941 Orang, Forum Kreator Era AI Umumkan Hasil Lomba Sumpah Pemuda, Berikut Daftar Nama Pemenang
- Penulis : Ulil
- Jumat, 29 November 2024 07:06 WIB
POLITIKABC.COM - Forum Kreator Era AI atau KEAI pada Kamis, 28 November 2024 mengumumkan hasil lomba Sumpah Pemuda. Lomba berhadiah total Rp50 juta itu pesertanya mencapai 941 orang. Berikut daftar nama pemenang lomba.
Juara 1, 2, 3 memperoleh hadiah masing masing Rp5 juta, Rp3 juta dan Rp2 juta. Sedangkan 37 juara harapan memperoleh hadiah hiburan masing masing Rp500 ribu.
Lomba ini diadakan dalam rangka menyambut Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober.
Forum Kreator Era AI adalah lembaga yang baru didirikan dua bulan lalu dalam rangka merespons perkembangan AI.
Didirikan oleh Denny JA, lembaga ini sudah punya cabang di 12 provinsi dan kini aktif melakukan training, pelatihan dalam rangka merespon perkembangan AI.
Forum ini punya akun FB dan IG Kreator era_ai. Forum ini juga punya WAG dengan member lebih dari seribu orang.
Baca Juga: Denny JA Membentuk Forum Kreator Era Artificial Intelligence, Segera Ada dari Sumatra Sampai Papua
Hampir tiap hari WAG ini menjadi medium bagi para kreator untuk mengirimkan tulisan dan lukisan lukisan yang dibantu AI.
Lomba dilakukan dengan mereview Puisi Esai Denny JA yang berjudul “Algoritma di Tengah Nasionalisme.” Denny memulai puisinya dengan pertanyaan menggelitik: “Apakah arti tanah air di zaman tanpa batas ini?"
Denny mengajak pembaca memikirkan ulang makna nasionalisme di era algoritma karena dunia digital mencairkan batas negara. “Dunia digital memang memudarkan batas-batas negara, namun tanah air bukan sekadar garis di peta; ia adalah ikatan yang mengalir dalam jiwa, menyatu dalam setiap rasa dan sentuhan hati.”
Para peserta diminta mereview puisi esai yang panjang ini dalam tiga jenis lomba: menulis esai, video baca puisi dan melukis dengan bantuan Artificial Intelligence. Dalam selang waktu satu bulan masuklah naskah sebanyai 941.
Pesertanya sesungguhnya lebih banyak, tapi sebagian merasa sulit memasukkan tulisan mereka ke akun media sosial KEAI.
Yang paling banyak gagal adalah video puisi, terutama bagi mereka yang jaringannya kurang bagus.
Dewan Juri yang terdiri dari Fatin Hamama, Elza Peldi Taher, Monica JR, Nita Lusaid, Amelia Fitriani dan Mila Muzakkar.
Dewan juri kemudian memutuskan pemenang tiap jenis lomba secara kolektif. Keputusan menentukan pemenang adalah hal yang amat pelik dalam tiap lomba karena naskah yang masuk sangat bagus
Untuk lomba menulis esai keluar sebagai pemenang juara 1 Fidelis Roy Maleng, juara 2 Desi Ratriyanti, juara 3 Agusliadi Masere.
Ditambah 12 juara harapan: Said Muhammad Akbar, Annisa Khairunissa, Ahkam Jayadi, Siti Toiman Diana Sari, Budianto Sutrisno, Farid Alfian, Andik Wahyun Muqoyyidin, Dea Amalia Agustina, Deka Messi Araya, Ade Robi Islami, Siti Nurul Hidayah.
Untuk lomba lukisan: juara 1 Astrid Budi Ati, juara 2 Roy Frans Sidabutar, juara 3 Hidayatus Syifa. Dan 14 pemenang harapan: Suhesti Rahmawati Rumalan, Wagio, Aditya Prameswara, Dewi Arimbi, Lamya Nusaifah, Khatimatul Huzna, Sabillah Mawaddah, Norfazilah, Nestri Larasati, Refdinal Muzan, Farrel Athaya Tua Rajasa Sidabutar, Samsul Ma’rif, Riski Fitriana, Rusdy.
Untuk Video Baca Puisi: juara 1 Jessica Purboyo, juara 2 Imam Susanto, juara 3 Ari Siswanto. Sedang 12 pemenang harapan adalah: Seni Handayani, Erni Setia Putri, Reghina Salsabila, M Deni Maulana, Putra Agung, Nur Retno Fitriyyah, Nendra Romdloni, Latifa Ningrum, Putri Anita Salsabila, Lela Lailatul Inayah, Dewi Ursula, Cut Chodiyah
Menurut ketua Forum Kreator Era AI, Elza Peldi Taher, lomba ini menarik peminat antara lain karena tema nasionalisme adalah tema yang sangat menarik diperbincangkan saat ini.
Di Era digital Nasionalisme mengalami pergeseran. Batas negara menjadi kabur karena tanah air bukan lagi garis dalam peta secara fisik dan geografis sebab dunia sudah terhubung karena perkembangan digital yang luar biasa.
Menurut Elza Peldi Taher, lomba menulis, melukis dan membaca video puisi ini akan dijadikan lomba tradisi tahunan forum KEAI dalam rangka menggalakkan tradisi literasi di tanah air.
Elza berkesimpulan bahwa tradisi literasi cukup tumbuh di tanah air termasuk di daerah pinggiran.
Ini terbukti banyak peserta yang datang dari ujung Indonesia, dari Aceh hingga Papua. Hanya saja mereka selama ini tak punya banyak medium untuk menyampaikan idenya. Karena itulah Elza mengatakan, lomba ini akan diteruskan menjadi agenda tahunan Forum Kreator Era AI dalam rangka menggalakan tradisi literasi di tanah air.***