DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Masa Tanggap Darurat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Jumlah Pengungsi Capai 4.436 Orang

image
Relawan melihat rumah yang hancur akibat tertimpa batu panas dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Klatanlo, Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur/ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nym.

POLITIKABC.COM - Jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, yang ditangani oleh tim gabungan bertambah 1.962 orang, sehingga totalnya mencapai 4.436 orang.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan, dalam masa tanggap darurat ni, pengungsi tersebar di tiga kecamatan, namun kini jumlahnya meningkat menjadi enam kecamatan, yang semuanya diawasi oleh tim gabungan.

Sebelumnya, Pusdalops BNPB melaporkan bahwa pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki masih tersebar di beberapa wilayah kecamatan, yakni Ile Bura, Titehena, dan Wulanggitang, di Kabupaten Flores Timur, dengan jumlah 2.472 orang.

Baca Juga: 10.295 Warga Terdampak Erupsi di Kawasan Kaki Gunung Lewotobi Laki-Laki Dipindahkan ke Lokasi Aman

"Mereka memanfaatkan tenda, rumah kerabat, gedung fasilitas umum, seperti ruang kelas sekolah hingga rumah ibadah," kata dia, Rabu 6 November 2024. 

Data dari petugas Pusdalops BPBD Kabupaten Sikka mengonfirmasi siang ini terdapat tiga lokasi pengungsian di wilayahnya. Total ada 1.072 orang warga yang memanfaatkan Biara St Gabriel di Desa Namangkewa, Kecamatan Kewante dan Gedung SD Katolik Hikong, termasuk Aula Paroki Gereja Kringa Kecamatan Talibura, dan beberapa lainnya di Kota Maumere.

"Pemerintah daerah setempat bersama BPBD bekerja keras untuk memastikan kondisi pengungsi tetap aman dan terjaga," imbuhnya.

Baca Juga: BNPB Imbau Masyarakat Korban Erupsi di Radius 7 Km dari Gunung Lewotobi laki-laki Bersedia Direlokasi

BNPB juga menjamin kebutuhan para pengungsi tercukupi selama masa tanggap darurat ini seiring telah disalurkannya ribuan paket bantuan kebutuhan pokok dan perlengkapan pengungsian dari pemerintah pusat, di antaranya melalui Direktorat Logistik BNPB dan Kementerian Sosial.

BNPB melarang siapapun untuk beraktivitas pada radius tujuh kilometer dari puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki, kecuali tim petugas SAR gabungan atas rekomendasi dari Badan Geologi Kementerian ESDM dengan tujuan keselamatan.

Gunung Lewotobi Laki-Laki merupakan salah satu gunung api aktif di NTT yang hampir sepanjang tahun ini aktivitas vulkaniknya secara fluktuatif meningkat.

Baca Juga: Kemensos Menyiapkan Tiga Titik Pengungsian untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Ini Daftar dan Fasilitasnya

Badan Geologi Kementerian ESDM meningkatkan statusnya menjadi level IV (Awas) mulai Minggu 3 November pukul 24.00 Wita. Peningkatan status tersebut berdasarkan hasil evaluasi aktivitas periode 23 Oktober - 3 November 2024 pukul 18.00 Wita.

Merujuk hasil analisa dari Badan Geologi keberadaan desa yang terpaut sekitar tujuh kilometer (zona bahaya) dari bukaan kawah gunung api tidak hanya berpotensi terkena lontaran material vulkanik, tapi juga banjir lahar dingin gunung Lewotobi Laki-Laki di masa mendatang.***

Sumber: Antara

Berita Terkait