DECEMBER 9, 2022
Nusantara

11 Orang Tewas Jadi Korban Tanah Longsor di Kabupaten Solok, Ini Daftar Namanya

image
Warga bersama personel Basarnas mengevakuasi korban selamat longsor di lokasi tambang emas yang diduga ilegal di Kabupaten Solok. ANTARA/Muhammad Zulfikar.

POLITIKABC.COM - Wali Nagari atau Kepala Desa Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar) Padri Wanto mengonfirmasi 11 warga meninggal dunia akibat tertimbun longsor yang diduga terjadi di lokasi tambang emas ilegal pada Kamis sore 26 September 2024.

Wali Nagari (kepala desa) Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Padri Wanto mengatakan, hingga malam ini pukul 23.44 WIB jumlah korban yang terdata meninggal dunia sebanyak 11 orang,

Selain itu, berdasarkan data yang dihimpun masyarakat, relawan dan pihak nagari juga tercatat delapan penambang luka berat dan tiga orang mengalami luka ringan.

Baca Juga: Sepekan Bencana Tanah Longsor di India, Jumlah Korban Tewas Mencapai 215 Jiwa, dan 206 Orang Lainnya Belum Ditemukan

Ia menyebutkan 11 korban meninggal dunia tersebut yakni Sat (35), Desriwandi (48), Doris (30), Yedrimen (44), Yusrizal (44), Ilham (25), Zil (31), Indra (18), Ambra (29), Don, dan Sakir.

Padri mengatakan kondisi medan yang tidak bisa diakses oleh kendaraan roda empat maupun roda dua menjadi kendala utama proses evakuasi para korban oleh masyarakat, relawan dan tim gabungan.

Ketika ditanya lokasi kejadian tersebut tambang emas ilegal atau bukan, Padri hanya menjawab tidak mengetahui adanya aktivitas tambang emas ilegal di nagari yang ia pimpin.

Baca Juga: Longsor di Kintamani Bali, 3 Orang Korban Berhasil Dievakuasi dalam Kondisi Selamat

"Itu di luar sepengetahuan kami. Kami tidak tahu ada kegiatan itu (tambang emas ilegal). Yang kami tahu hanya ada korban bencana," katanya di Sungai Abu, Jumat dini hari 27 September 2024.

Sementara itu, Hasan Basrial (52), kerabat Don, korban meninggal dunia asal Kabupaten Solok Selatan mengaku baru mendapatkan kabar duka tersebut pada Jumat siang. Sementara, kejadian nahas itu pada Kamis 26 September sore.

Berdasarkan pengakuannya, jarak tempuh dari lokasi terakhir yang bisa ditempuh kendaraan ke tempat kejadian memakan waktu empat hingga tujuh jam perjalanan.

Baca Juga: Korban Banjir dan Tanah Longsor akibat Topan Super Yagi di Myanmar Mencapai 384 Orang

"Saya menunggu jenazah atas nama Don asal Solok Selatan. Pekerjaannya di sini sebagai penambang emas," ujarnya.***

Sumber: Antara

Berita Terkait