DECEMBER 9, 2022
International

274 Narapidana di Nigeria Kabur Usai Tembok Lapas Rusak akibat Banjir Besar

image
Ilustrasi Napi di Nigeria kabur. (Anatara)

POLITIKABC.COM - Otoritas Nigeria memastikan pada Minggu 15 September 2024, bahwa sebanyak 274 narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Menengah di Kota Maiduguri, Nigeria timur laut, kabur dengan memanfaatkan runtuhnya tembok penjara akibat banjir besar.

Para narapidana kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Menengah, sebuah penjara tua di Maiduguri, setelah tembok penjara runtuh akibat banjir besar, kata Umar Abubakar, juru bicara Dinas Pemasyarakatan Nigeria (NCoS), melalui pernyataan.

Dia mengatakan bahwa awalnya didapati 281 narapidana hilang setelah pemeriksaan dilakukan oleh petugas layanan penjara.

Baca Juga: Heboh!! Napi di Bangka Buta Dalam Usai Keluar Lapas, Ibunya Pun Ngadu ke Pj Gubernur

“Banjir meruntuhkan dinding fasilitas pemasyarakatan, termasuk pusat penahanan keamanan menengah Maiduguri (MSCC) serta kompleks staf di kota tersebut,” ujar Abubakar.

Namun, tujuh narapidana kemudian berhasil ditangkap dan dikembalikan ke fasilitas tersebut. Dengan demikian, ada 274 napi yang masih buron.

Lembaga pemasyarakatan bekerja sama dengan lembaga keamanan lainnya di seluruh negeri untuk menangkap narapidana yang masih kabur, kata Abubakar menambahkan.

Baca Juga: Kasus Penganiayaan di Lapas, Kepala Kanwil Kemenkumham NTT Marciana D. Jone Tegaskan Pemberian Sanksi

Pada 10 September, banjir besar melanda Maiduguri hingga menyebabkan kerusakan pada sekolah, rumah sakit, kantor pemerintahan, bank dan kawasan komersial, pasar, kebun binatang, tempat ibadah, rumah-rumah, serta penjara.

Badan Penanggulangan Darurat Nasional (NEMA) mengonfirmasi 37 kematian dan 58 korban luka-luka akibat insiden terkait banjir.

Otoritas mengatakan lebih dari satu juta orang terdampak banjir dan 414.000 lainnya mengungsi.

Baca Juga: Cegah Penularan di Lapas yang Sudah Over Kapasitas, Warga Binaan di Kabupaten Kotawaringin Timur Jalani Tes HIV-AIDS

Menteri Dalam Negeri Olubunmi Tunji-Ojo, yang mengunjungi wilayah tersebut pada Rabu 11 September 2024, menggambarkan banjir tersebut sebagai bencana yang sangat menghancurkan.***

Sumber: Antara

Berita Terkait