DECEMBER 9, 2022
Kolom

Tafsir Hermeneutika Lukisan Denny JA: Menyingkap Makna Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia

image
Tafsir Hermeneutika Lukisan Denny JA: Menyingkap Makna Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia. (Politikabc.com/kiriman)

Oleh: Desi Ratriyanti* 

POLITIKABC.COM - Lazimnya, kunjungan seorang tokoh dunia disambut beragam kalungan bunga disertai lelagu dan tari-tarian. 

Tapi, tidak bagi Denny JA. Ia justru memilih medium lain untuk menyambut kunjungan Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia. Ia menggubah lukisan melalui teknologi kecerdasan buatan. 

Baca Juga: Berkunjung ke Indonesia, Paus Fransiskus Ingatkan Makna Bersedekah Tanpa Memandang Rendah

Tidak tanggung-tanggung, 10 lukisan bertema Paus Fransiskus berhasil ia gubah. Salah satunya, ia beri judul “Paus Mencuci Kaki Rakyat Indonesia”. Dalam lukisan tersebut, Paus dengan baju kebesaran warna putihnya tengah bersimpuh dan mencuci kaki seorang laki-laki dengan pakaian adat Melayu. 

Air yang digunakan untuk mencuci kaki itu mengalir jernih dari atas pegunungan yang digambarkan dengan warna kehijauan. Di samping kanan dan kirinya tampak sejumlah orang, laki-laki dan perempuan. Lukisan itu kian dramatis dengan gambaran merpati putih yang beterbangan di langit yang berwarna kekuningan. 

Sebagai karya seni, lukisan Denny JA tentu mengandung makna, baik yang tereksplisitkan di permukaan, maupun yang tersembunyi di kedalaman simbol, warna, garis, dan sebagainya. Dalam konteks inilah, pembacaan atas lukisan Denny JA melalui pendekatan hermeneutik menjadi relevan untuk mengungkap makna tersembunyi di balik lukisan tersebut. 

Baca Juga: Paus Memberkati Lukisan Karya Denny JA tentang Paus Fransiskus Membasuh Kaki Rakyat Indonesia 

Hermeneutika secara sederhana dapat dipahami sebagai teori penafsiran. Kekhasan hermeneutika adalah model penafsirannya yang tidak harfiah dan berhenti di permukaan, melainkan berupaya menyingkap makna tersembunyi di balik sebuah teks.

Menafsir Lukisan Denny JA

Merujuk pada Paul Ricoeur, yang dimaksud teks dalam diskursus hermeneutika tidak selalu berwujud tulisan. Teks yang dimaksud dalam diskursus hermeneutika mencakup juga karya seni seperti lukisan. Menurut Ricoeur, lukisan sebagai obyek penafsiran hermeneutik, tidaklah bersifat otonom. 

Baca Juga: Kisah Bapak Berusia 66 Tahun asal Solo, Rela Datang ke Jakarta untuk Melihat Paus Fransiskus dari Seberang Masjid Istiqlal

Ia selalu bergantung pada setidaknya dua aspek atau variabel. Pertama, profil atau latar belakang pelukis atau seniman itu sendiri sebagai kreator. Jika kita merujuk pada lukisan berjudul “Paus Mencuci Kaki Rakyat Indonesia”, tentu kita memahami biografi atau latar belakang sang penulis, yakni sosok Denny JA. Ia bisa dibilang sebagai manusia multidimensi. 

Halaman:
1
2
3

Berita Terkait