DECEMBER 9, 2022
Humaniora

SATUPENA Undang Guru Besar Filologi Oman Fathurahman Sebagai Pembicara di Diskusi Manfaat Naskah Kuno

image
Diskusi Manfaat Naskah Kuno. (Politikabc.com/kiriman)

POLITIKABC.COM - Perkumpulan Penulis Indonesia SATUPENA akan mengadakan diskusi mengenai manfaat naskah kuno dengan menghadirkan Oman Fathurahman, seorang profesor Filologi di Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, sebagai pembicara.

Acara Obrolan Hati Pena #147 yang fokus pada manfaat naskah kuno ini akan diadakan di Jakarta pada malam Kamis, 5 September 2024, dari pukul 19.00 hingga 21.00 WIB.

Diskusi ini akan dipandu oleh Anick HT dan Amelia Fitriani.

Baca Juga: SATUPENA akan Diskusikan Wajah Manusia Indonesia Kini dengan Narasumber Manuel Kaisiepo

Panitia diskusi menyatakan, ketika Martin Luther King, Jr menyatakan bahwa "Kita bukan pembuat sejarah, kita dibuat oleh sejarah," ia sedang menegaskan bahwa hari ini tak akan ada tanpa kontribusi hari kemarin yang membentuknya,

Demikian pula sejarah Indonesia. Ia dibentuk oleh rentetan panjang perjalanan peradaban yang tak berhenti. Warisan budaya berabad-abad yang sangat kaya mengantarkan Indonesia menuju hari ini.

Sayangnya, tak semua warisan peradaban ini telah tergali untuk dipelajari oleh generasi masa kini. Salah satu upaya penggalian sejarah yang penting adalah tradisi kajian filologi, atau kajian naskah dan manuskrip kuno.

Baca Juga: Sekjen SATUPENA Satrio Arismunandar: Generalisasi Karakter Bangsa Tidak Selalu Cerminkan Individu

Melalui kajian naskah kuno ini, kini kita memahami Nagarakertagama, sumber utama sejarah Majapahit yang ditulis pada abad ke-14. Kini kita dengan mudah mempelajari Babad Tanah Jawi yang memberikan catatan sejarah sosial politik di Jawa di masa kerajaan Hindu, Buddha, dan Islam.

Tanpa kontribusi filologi ini, kita tak bisa menikmati karya sastra dan sejarah besar masyarakat Bugis, La Galigo. Atau Hikayat Raja-raja Pasai, naskah tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara.

Bagaimana cara kerja kajian naskah kuno dan manuskrip ini? Lalu, apa pentingnya naskah kuno ini ketika generasi saat ini merasa tak membutuhkan sejarah masa lalu dan memilih menciptakan nilainya sendiri? 

Baca Juga: Diskusi SATUPENA, Manuel Kaisiepo: Jakob Oetama Tokoh yang Gigih Mendukung Pandangan Mochtar Lubis tentang Manusia Indonesia

Apakah masih relevan berbicara tentang masa lalu? Diskusi Hatipena kali ini akan membicarakan persoalan penting tersebut.

Acara diskusi ini bisa diikuti di link zoom: https:// s.id/hatipena147. Juga bisa melalui livestreaming: Youtube Channel, Hati Pena TV. Selain itu, lewat Facebook Channel: Perkumpulan Penulis Indonesia – Satupena. Disediakan sertifikat bagi yang membutuhkan.***

Sumber: SATUPENA

Berita Terkait