DECEMBER 9, 2022
News

Gugatan Anwar Usman Dikabulkan PTUN Jakarta, Pengangkatan Suhartoyo Sebagai Ketua MK agar Dicabut

image
Anwar Usman menggugat pengangkatan Suhartoyo sebagai ketua Mahkamah Konstitusi. (ANTARA)

POLITIKABC.COM - Mahkamah Konstitusi (MK) bakal membahas putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta, mengabulkan sebagian gugatan Hakim Konstitusi Anwar Usman soal pengangkatan Suhartoyo sebagai ketua Mahkamah Konstitusi di forum rapat permusyawaratan hakim (RPH).

Hakim Konstitusi sekaligus Juru Bicara Mahkamah Konstitusi Enny Nurbaningsih mengatakan bahwa ia baru mendapatkan informasi putusan PTUN Jakarta tersebut via daring dan belum mendapatkan salinan putusannya.

Diketahui, PTUN Jakarta memutuskan mengabulkan sebagian gugatan Anwar Usman yang mempersoalkan pengangkatan Suhartoyo sebagai Ketua MK periode 2023–2028.

Baca Juga: Survei Menunjukkan 51 Persen Rakyat Malaysia Tidak Puas Dengan Pemerintahan Anwar

“Tentu akan dibahas dalam RPH karena terkait pimpinan lembaga,” ucapnya via pesan singkat di Jakarta, Selasa 13 Agustus 2024.

PTUN Jakarta menyatakan pengangkatan Suhartoyo sebagai ketua Mahkamah Konstitusi batal atau tidak sah.

"Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian,” demikian petikan amar Putusan Nomor 604/G/2023/PTUN.JKT.

Baca Juga: Sidang Perdana Dalam Gugatan Rp 1 T Panji Gumilang Kepada Anwar Abbas Digelar Hari Ini

“Menyatakan batal atau tidak sah Keputusan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia Nomor: 17 Tahun 2023, tanggal 9 November 2023 tentang Pengangkatan Dr. Suhartoyo, S.H, M.H. sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi Masa Jabatan 2023–2028,” bunyi putusan tersebut.

PTUN juga mewajibkan Mahkamah Konstitusi, selaku Tergugat, untuk mencabut keputusan pengangkatan Suhartoyo tersebut.

Di sisi lain, permohonan Anwar Usman untuk dipulihkan harkat dan martabatnya sebagai hakim konstitusi seperti semula turut dikabulkan. 

Baca Juga: Disebut Ada Konflik Kepentingan dengan Advokat, MKMK Putuskan Anwar Usman Tidak Melanggar Kode Etik

Akan tetapi, PTUN Jakarta tidak menerima permohonan Anwar Usman untuk dijadikan kembali sebagai ketua Mahkamah Konstitusi.

“Menyatakan tidak menerima permohonan Penggugat untuk dipulihkan/dikembalikan kedudukannya sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi Masa Jabatan 2023–2028 seperti semula,” demikian putusan itu.

Sementara itu, terkait permohonan Anwar Usman agar menghukum Mahkamah Konstitusi untuk membayar uang paksa sebesar Rp100 per hari, apabila Tergugat lalai dalam melaksanakan putusan ini sejak berkekuatan hukum tetap atau inkrah tidak pula diterima.

Sementara itu, mengenai banding atau tidaknya Mahkamah Konstitusi atas putusan tersebut, Kepala Biro Hukum dan Administrasi Kepaniteraan Fajar Laksono mengatakan bahwa seluruh hakim konstitusi akan membahasnya dalam RPH.

“Besok baru dibahas seluruh hakim di RPH,” kata Fajar.***

Sumber: Antara

Berita Terkait