DECEMBER 9, 2022
Nusantara

BPS Catat 200 Ribu Orang di Aceh Menganggur, 36 Persen Merupakan Pekerja dari Kalangan Perempuan

image
Sejumlah pencari kerja melengkapi berkas administrasi pada acara pembukaan Job Fair 2024, di halaman kantor Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Meulaboh, Aceh Barat. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

POLITIKABC.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa hingga Februari 2024, jumlah angkatan kerja di Provinsi Aceh mencapai 2,6 juta orang. Dari jumlah tersebut, 2,4 juta orang atau 94,4 persen di antaranya tercatat sebagai pekerja, sedangkan sisanya merupakan pengangguran. 

Artinya, terdapat sekitar 200 ribu orang di Aceh tercatat masih menganggur. Kepala BPS Aceh, Ahmadriswan Nasution, menyampaikan di Banda Aceh pada hari Kamis 8 Agustus bahwa laporan indikator tenaga kerja Provinsi Aceh untuk Februari 2024 diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perencanaan dan evaluasi dalam sektor ketenagakerjaan.

Ia mengungkapkan bahwa menurut diagram ketenagakerjaan Aceh pada Februari 2024, terdapat 4 juta penduduk Aceh yang berada dalam kelompok usia kerja, yaitu mereka yang berusia 15 tahun ke atas. 

Baca Juga: Catatan BPS, Penduduk Miskin di Provinsi Aceh Capai 804.530 Orang

Dari jumlah tersebut, 64,15 persen termasuk dalam angkatan kerja, yang berjumlah 2,6 juta orang, sementara 35,85 persen sisanya adalah penduduk yang bukan bagian dari angkatan kerja, yaitu sebanyak 1,4 juta orang.

“Pada Februari 2024 jumlah angkatan kerja di Aceh naik 667 jiwa dibandingkan dengan Februari 2023,” katanya.

Menurut Riswan, komposisi tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk usia kerja di provinsi berjulukan Tanah Rencong itu siap untuk memasuki pasar tenaga kerja.

Baca Juga: Catatan BPS, Jumlah Penduduk Miskin di DKI Jakarta Capai 464.930 Orang

“Terlihat dengan tingginya angkatan kerja yang mencapai 64,15 persen dari total penduduk usia kerja,” ujarnya.

Ia menjelaskan, angkatan kerja terdiri atas penduduk yang bekerja dan pengangguran. Sedangkan bukan angkatan kerja yaitu penduduk yang tidak melakukan aktivitas ekonomi seperti bersekolah, mengurus rumah-tangga, atau lainnya.

Dia menyebutkan, untuk penduduk yang bekerja yakni penduduk yang sedang bekerja, dan penduduk yang sementara tidak bekerja.

Baca Juga: Jeritan dan Harapan Anak-anak Pekerja Migran Ilegal Asal Indonesia, Espresi Melalui Puisi Esai

“Sedangkan pengangguran mencakup penduduk yang mencari pekerjaan, penduduk yang mempersiapkan usaha, penduduk yang merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan atau putus asa serta penduduk yang sudah mempunyai pekerjaan tapi belum mulai bekerja,” ujarnya.

Riswan menambahkan, bekerja merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang untuk memperoleh pendapatan, paling sedikit satu jam berturut-turut dan akumulatif selama seminggu yang lalu.

“Adapun jumlah penduduk yang bekerja di Aceh pada Februari 2024 sebesar 2,4 juta jiwa naik sebanyak 5 ribu jiwa dibandingkan dengan Februari 2024,” ujarnya pula.

Saat ini, kata dia lagi, jumlah pekerja laki-laki di provinsi paling barat Indonesia itu lebih banyak dibanding dengan perempuan, yaitu sebanyak 1,5 juta jiwa pekerja laki-laki atau sekitar 63,36 persen dari total penduduk usia kerja.

“Sedangkan pekerja perempuan sebanyak 899.624 jiwa atau sekitar 36,64 persen,” ujarnya lagi.***

Sumber: Antara

Berita Terkait