DECEMBER 9, 2022
News

Catatan BPS, Penduduk Miskin di Provinsi Aceh Capai 804.530 Orang

image
Ilustrasi penduduk miskin- Seorang anak mengintip di jendela rumah kayunya di Desa Seumirah, Nisam Antara, Aceh Utara, Provinsi Aceh. (ANTARA FOTO/Rahmad)

POLITIKABC.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penduduk miskin di Provinsi Aceh pada Maret 2024 mencapai 804.530 orang.

Kendati demikian, BPS menyebut jumlah penduduk miskin di Provinsi Aceh tersebut sudah berkurang sebanyak 2.200 orang, atau turun 0,22 persen dibanding pada Maret 2023 yang mencapai 806.750 orang.

Kepala BPS Aceh Ahmadriswan Nasution mengatakan dalam beberapa tahun terakhir, BPS mencatat persentase penduduk miskin di Tanah Rencong fluktuatif, namun cenderung menunjukkan penurunan.

Baca Juga: DPRD Surabaya Godok Raperda untuk Bantu Penanganan Masalah Kemiskinan

“Kalau kita perhatikan pergerakan antara Maret 2023 - Maret 2024, ada sekitar 2.200 penduduk miskin Aceh yang bisa dientaskan. Ini menjadi sinyal bagi pemerintah terus menunjukkan kinerja dalam pengentasan kemiskinan di Aceh,” ujarnya, Selasa 2 Juli 2024. 

Ia menjelaskan, pada periode Maret 2020, pendudukan miskin di Aceh sebanyak 814.910 orang atau 14,99 persen, kemudian naik menjadi 834.240 orang atau 15.33 persen pada Maret 2021 atau saat pandemi COVID-19.

Selanjutnya turun menjadi 806.820 orang atau 14,64 persen pada Maret 2022, dan penduduk miskin kembali turun menjadi 806.750 orang atau 14,45 persen pada Maret 2023 serta turun lagi menjadi 804.530 orang atau 14,23 pada Maret 2024.

Baca Juga: Muzani Ungkap Tekad Prabowo Bila Presiden: Tuntas Masalah Kemiskinan

“Dengan tingkat kemiskinan Aceh pada Maret 2024 ini, Aceh secara konsisten mengalami penurunan kemiskinan. Namun, yang menjadi perhatian di 14,23 persen ini masih dijumpai 804.530 orang yang masih berada dalam garis kemiskinan,” ujarnya.

Secara total, kata Riswan, tingkat kemiskinan Aceh sebesar 14,23 persen. Distribusi kantong kemiskinan tersebut masih berada di pedesaan, dengan jumlah penduduk miskin 16,75 persen, selebihnya di perkotaan.

“Kita juga akan rilis distribusi kemiskinan per kabupaten/kota sehingga pemerintah daerah lebih fokus dalam dalam membangun program pengentasan kemiskinan,” ujarnya.

Baca Juga: Rizal Ramli: Jokowi Berhati Oligarki, Buat Rakyat Semakin Miskin

Di sisi lain, untuk garis kemiskinan Aceh pada Maret 2024, kata Ahmadriswan, mengalami kenaikan sebesar 5,37 persen dibanding Maret 2023 yaitu dari Rp627.534 per kapita per bulan menjadi Rp661.227 per kapita per bulan.

Ia menjelaskan besar kecil jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh garis kemiskinan, karena penduduk miskin merupakan penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.

Pada Maret 2024, kata Riswan, komoditas makanan yang memberi sumbangan terbesar pada garis kemiskinan, dibandingkan peranan dari komoditas bukan makanan.

“Peranan komoditas makanan sebesar 75,8 persen dan non makanan 24,17 persen,” ujarnya.

Adapun komoditas makanan yang memberi sumbangan terbesar pada garis kemiskinan, baik dari perdesaan maupun di perkotaan pada umumnya sama, yaitu beras, rokok kretek filter, dan ikan tongkol.

“Sedangkan dari kelompok bukan makanan yang memberi kontribusi besar terhadap garis kemiskinan Aceh pada Maret 2024 yaitu biaya perumahan, bensin, dan listrik,” ujarnya.***

Sumber: Antara

Berita Terkait