Upaya Bersama Menyelamatkan Harimau Sumatra dari Ancaman Kepunahan
- Penulis : Ulil
- Senin, 29 Juli 2024 08:28 WIB

Dengan adanya berbagai kegiatan yang dilakukan bersama dengan BB TNKS ini diharapkan bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat Provinsi Bengkulu dan tiga provinsi lainnya dalam kawasan TNKS untuk bersama-sama menjaga dan melindungi harimau Sumatera.
Pada kampanye perlindungan harimau Sumatera oleh Yayasan Lingkar Inisiatif Indonesia, selain melakukan patroli bersama dengan petugas UPT BB TNKS juga melakukan pendampingan kepada warga yang terindikasi menjadi pemburu harimau.
"Di Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumsel, kita ketemu dengan Pak Mawi yang ternyata adalah topnya pemburu, yang paling disegani di Musi Rawas Utara dan sekitarnya. Prosesnya tidak singkat, butuh waktu dua tahun untuk memberikan pemahaman kepadanya," jelas Iswadi.
Baca Juga: Petambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Dalami 4 Tersangka TPPU
Pemburu ini telah membunuh 150 ekor harimau Sumatera sejak pertama kali berburu tahun 1972 sampai dengan tahun 2019. Dia terakhir kali terakhir kali menjual kulit harimau Sumatera tahun 2017.
Untuk menyadarkan pemburu ini Iswadi membutuhkan waktu selama dua tahun pendekatan. Setelah yang bersangkutan sadar dan tidak mau lagi melakukan perburuan harimau kemudian dilibatkan dalam kegiatan kampanye konservasi harimau.
Mawi atau dipanggil Datuk Mawi ini setelah sadar dilibatkan Yayasan Lingkar Inisiatif Indonesia dalam berbagai kegiatan patroli perlindungan harimau serta penyisiran jerat harimau dalam kawasan TNKS, juga mengedukasi pemburu-pemburu lainnya.
Baca Juga: Bikin Heboh, Sosok Mirip Harimau Sumatra di Kabupaten Pesawaran Ternyata Jenis Kucing Emas
Saat ini Datuk Mawi sudah berhasil membuat tobat pemburu harimau antara 20 hingga 25 orang yang beroperasi di dalam kawasan TNKS Wilayah III Bengkulu-Sumatera Selatan hingga perbatasan Jambi. Mereka ini kemudian bergabung dan mendirikan kelompok yang diberi nama "jago imau".
Duta Harimau
Sosok Mawi (75), pemburu asal Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, yang hadir pada peringatan Hari Harimau se-Dunia Tahun 2024 di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, didorong oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah untuk dijadikan mitra konservasi atau menjadi Duta Harimau dalam mendukung kampanye penyelamatan satwa dilindungi itu.
"Datuk Mawi misalnya, bisa ini menjadi ambasador atau Duta Harimau. Kita harus banyak menciptakan orang seperti beliau," kata Rohidin.