DECEMBER 9, 2022
Politik

Hasto Kristiyanto Sampaikan Permintaan Megawati: Kader PDIP Harus Militan dan Disiplin dari Setiap Keputusan Partai

image
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat memberikan pengarahan dalam pelatihan nasional dengan tema "Bangkit, Bergerak, Menang" di Cisarua, Kabupaten Bogor. (ANTARA/HO-PDIP)

POLITIKABC.COM - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta kader partai berlambang banteng moncong putih itu agar militan, kreatif, hingga disiplin terhadap setiap keputusan partai.

Hal itu disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat memberikan pengarahan dalam pelatihan nasional dengan tema "Bangkit, Bergerak, Menang" di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa 23 Juli 2024. 

"Ibu Megawati Soekarnoputri beliau menitipkan salam kepada saudara-saudara sekalian bahwa saudara-saudara sekalian di sini digembleng menjadi kader-kader partai yang militan menjadi kader-kader partai yang punya fighting spirit bagikan api perjuangan nan tak kunjung padam menjadi kader-kader partai yang kreatif, menjadi kader-kader partai yang taat pada tujuan dan berdisiplin," kata Hasto.

Baca Juga: Tiga Kader PDIP Terbaik Digadang Maju di Pilkada Jakarta, Hasto Kristiyanto: Mereka Menjabat Menteri di Pemerintahan Jok

Hasto mengacu pesan Megawati meminta para kader PDI Perjuangan bisa mengikuti pelatihan nasional dengan penuh kesadaran untuk mewujudkan negara seperti yang diperjuangkan Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno.

"Oleh karena itu, saudara-saudara sekalian Ibu (Megawati) menyampaikan salam kepada saudara-saudara sekalian, apalagi ini cermin dari Sabang sampai Merauke, cermin betapa Indonesia kita adalah negara yang besar dan ini diperjuangkan oleh Bung Karno dengan tidak mudah, dengan keluar masuk penjara, dengan belajar di ruang-ruang sempit tanpa lampu penerang," ujarnya.

"Kecuali lampu teplok, ketika teman-temannya pada bermain, Bung Karno asyik membaca buku dengan mengasah kepemimpinan intelektualnya untuk mencari jawaban mengapa bangsa Indonesia yang begitu besar dengan sejarah yang luar biasa bisa terjajah 350 tahun lamanya," sambung dia.

Baca Juga: Buku Hasto Kristiyanto Disita Penyidik KPK, PDIP Layangkan Gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan 

Selain itu, Hasto menjelaskan bahwa Pelatihan Nasional Tim Pemenangan Pilkada 2024 dari PDI Perjuangan dibuat tertutup untuk gelombang pertama dan kedua.

Namun, PDIP memutuskan membuat secara terbuka pelatihan nasional untuk gelombang ketiga.

Dia mengatakan pelatihan nasional yang dibuat terbuka untuk menunjukkan ke rakyat bahwa Megawati dan PDIP dalam mempersiapkan pilkada tidak hanya berbicara konsolidasi dan menjaring paslon.

Baca Juga: Raih Gelar Juara di Proliga 2024, Megawati Hangestri Sebut Sempat Kehilangan Rasa Percaya Diri

"Kita partai gotong royong saudara-saudara sekalian, sehingga kekuatan kolektif ini dari Sabang sampai Merauke, Miangas sampai Rote, ya, dari anak-anak tukang becak, anak-anak petani, dari tukang insinyur, para dokter, para guru semuanya itu ada di dalam PDI Perjuangan karena kita adalah rumah rakyat Indonesia," ungkap Hasto.

Diketahui, pembukaan acara pelatihan nasional dihadiri sekitar 710 peserta  dari lima provinsi dan 68 kabupaten atau kota yang kadernya telah mendapatkan surat tugas dari DPP PDI Perjuangan.

Sementara itu, pelatihan nasional gelombang ketiga dihadiri Ketua DPP PDI Perjuangan Y. Aryo Adhi Dharmo, serta Ketua dan Sekretaris Tim Pemenangan Nasional Pilkada PDI Perjuangan Adian Napitupulu dan Aria Bima.

Adian dalam pengarahan acara pelatihan tim pemenangan gelombang ketiga akan menghadirkan para profesional hingga tokoh nasional sebagai narasumber.

Narasumber tersebut mulai dari konsultan politik, lembaga survei, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini hingga TNI (Purn) Andika Perkasa.

“Total dari tiga penyelenggaraan pelatihan tim pemenangan pilkada yang sudah terlaksana, ada sebanyak 1.995 orang dari 196 daerah yang telah dilatih. Dalam pelatihan, ada banyak materi yang telah dan akan disampaikan, termasuk tentang perubahan pola-pola dari Pilkada yang saat ini dibandingkan dengan pilkada-pilkada yang pernah ada di Indonesia sebelumnya,” pungkas Adian.***

Sumber: Antara

Berita Terkait