Tim SAR Hentikan Sementara Operasi Pencarian Korban Tertimbun Tanah Longsor di Gorontalo, Ini Penyebabnya
- Penulis : Ulil
- Kamis, 11 Juli 2024 08:36 WIB
POLITIKABC.COM - Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) atau Tim SAR menghentikan sementara operasi pencarian bencana tanah longsor di areal tambang emas rakyat Desa Tulabolo Timur, Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.
Direktur Operasi Basarnas Edy Prakoso mengatakan, operasi pencarian korban tanah longsor dilakukan akibat cuaca buruk pada Rabu petang 10 Juli 2024.
Dia menyebut, keselamatan personel di lapangan menjadi pertimbangan pimpinan mengambil keputusan penghentian operasi pencarian korban tanah longsor di hari ke empat itu.
Baca Juga: Terus Bertambah, Jumlah Korban Meninggal akibat Tanah Longsor di Gorontalo Capai 23 Orang
Menurutnya, tim petugas SAR gabungan yang berada di lokasi bencana sebagian besar ditarik mundur ke posko utama operasi SAR di Desa Tulabolo Timur.
Hal demikian dikarenakan sempat terjadi longsor kecil di sekitar mahkota longsor yang labil dikhawatirkan dapat meluas menjadi longsor susulan yang lebih besar dan membahayakan keselamatan petugas.
Edy memimpin langsung rapat evaluasi dan membahas rencana dan strategi pelaksanaan operasi SAR untuk hari kelima pada Kamis 11 Juli 2024.
Baca Juga: 131 Orang Jadi Korban Tanah Longsor di Gorontalo, Basarnas Sebut Ada di Empat Titik
Sebelum masuk ke wilayah posko utama para petugas SAR gabungan yang ditarik mundur tersebut di sterilisasi menggunakan cairan desinfektan oleh tim kesehatan.
Dalam arahannya, operasi SAR tersebut akan kembali dilanjutkan dengan catatan bila kondisi cuaca benar-benar kondusif dan sesuai rekomendasi prakiraan cuaca dari Stasiun Meteorologi Klas 1 Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jalaluddin Gorontalo.
Sampai saat ini jumlah korban yang berhasil ditemukan dan sudah dievakuasi sebanyak sebanyak 115 orang, dari total sebanyak 145 orang korban tanah longsor yang terdata di posko utama operasi SAR.
Masing-masing sebanyak 93 orang korban dievakuasi dalam kondisi selamat, 23 orang korban meninggal dunia. Sebanyak 29 orang korban lainnya masih berstatus hilang dalam pencarian.
"Juga dilakukan pergantian petugas. Mereka yang sudah beberapa hari di lokasi ditarik untuk beristirahat memulihkan kondisi fisik," imbuhnya.***