Bis - 23 Feb 2023

Menkeu: Penerimaan cukai hasil tembakau Rp18,41 triliun per Januari 2023

Realisasi penjualan cukai hasil tembakau (CHT) pada Januari mencapai Rp 18,41 triliun, naik 4,97% year-on-year (year-on-year). Hal itu disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (22/2/2023).

Menteri keuangan mengatakan: “Peningkatan pendapatan karena peningkatan rasio CHT.

Selain itu, jelasnya, ada banyak kuitansi pemesanan pita cukai November 2022 yang dibayarkan pada Januari 2023. Namun, Menkeu mengatakan realisasi pertumbuhan pendapatan CHT melambat sejak 2022, sebesar 98,67% karena penurunan output produk tembakau (year-on-year) sebesar 1,5%, meningkat dari 15,8 miliar batang menjadi 15,6 miliar. tongkat.

Penurunan produksi produk tembakau yang signifikan tercatat di Kelompok I sebesar 15,3% (year-on-year) dari 9,3 miliar batang menjadi 7,9 miliar batang, karena TCS kelompok ini meningkat tajam.

Penurunan produksi tembakau golongan I terjadi untuk semua jenis, antara lain sigaret kretek mesin (SKM), sigaret kretek tangan (SKT) dan sigaret putih mesin (SPM).

Sementara itu, Bapak Sri Mulyani mengatakan, produk tembakau golongan II dan III masih mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 3,6% (pada periode yang sama) dari 4,5 miliar batang menjadi 4,7 miliar batang dan 51,3% (YOY) dari 2 miliar batang menjadi 3 miliar batang. .

Dia menyimpulkan: “Grup III mendominasi produk tembakau dibandingkan produk korporat padat karya dengan peningkatan CHT yang sangat kecil. 

Menkeu: Penerimaan cukai hasil tembakau Rp18,41 triliun per Januari 2023

(Nes, Mon, Bis)