DECEMBER 9, 2022
News

Pemkot Ambon Tetapkan Status Siaga Bencana Selama 14 Hari, Butuh Bantuan Pemerintah Pusat

image
Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melakukan rapat koordinasi penanganan bencana alam banjir, tanah longsor dan pohon tumbang di Ambon. ANTARA/ Ho- Diskominfo sandi Ambon

POLITIKABC.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon menetapkan status siaga bencana selama 14 hari ke depan menyusul kejadian bencana banjir, longsor, dan pohon tumbang, akibat kondisi cuaca ekstrem.

Penjabat (Pj) Wali Kota Ambon Dominggus N Kaya mengatakan, telah mengambil langkah yang harus dilakukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pemangku kepentingan terkait status siaga bencana. Serta membuat kajian permohonan bantuan ke pemerintah pusat.

Status siaga bencana sebelumnya telah berakhir tanggal 2 Juli 2024 dan kami melihat kurang lebih tiga hari terakhir terjadi eskalasi, maka kami kembali tetapkan 14 hari ke depan dalam status siaga bencana, mulai 6-19 Juli 2024,” katanya, Minggu 7 Juli 2024. 

Baca Juga: BPBD Provinsi Sulawesi Tengah Umumkan Wilayah di Empat Kecamatan Kabupaten Banggai Laut yang Terendam Banjir

"Seluruh OPD terkait yakni BPBD, Dinas PUPR, Dinas Sosial, Dinas Pertanian, Dinas Kominfo, dan BMKG telah berkoordinasi dalam rangka melihat apa yang sudah dan harus dilakukan,” katanya.

Ia menyatakan kejadian bencana pada Jumat 5 Juli telah dilakukan penanganan. Dinas PUPR telah ditugaskan merancang dan menyiapkan bronjong dan BPBD juga telah menyalurkan bantuan kepada warga guna mencegah titik longsoran semakin meluas.

Bantuan makanan siap saji bagi 13 Kepala Keluarga (KK) yang mengungsi di rumah keluarga juga telah dilakukan Dinas sosial, dengan mengantarkan makanan siap saji di rumah tersebut.

Baca Juga: Ratusan Orang Terdampak Banjir di Parigi Moutong Sulawesi Tengah, Dinsos Gelontor Bantuan 11 Ribu Paket Makanan

Bencana banjir, lanjutnya, juga menyebabkan petani di Waiheru dan Passo terancam gagal panen, sehingga Dinas Pertanian telah diturunkan untuk melakukan koordinasi.

Pihaknya mengimbau masyarakat yang bermukim di kawasan rawan bencana tetap waspada dan memantau peringatan yang dikeluarkan BMKG dan Pemkot di media sosial.

“Untuk warga kota Ambon tetap berjaga-jaga dan memantau peringatan dari BMKG juga dari posko yang diedarkan lewat media sosial, kami sudah arahkan peringatan itu bisa per hari dan per jam. Intinya tetap waspada bagi keluarga yang berada di titik rawan bencana,” katanya.

Baca Juga: 48 RT di Jakarta Terendam Banjir, BPBD Sampaikan Sejumlah Kawasan Terdampak

Masyarakat juga diminta segera memberikan laporan kepada BPBD melalui perangkat RT/RW atau pemerintah desa/negeri dan kelurahan jika terjadi bencana.

Pemkot juga intens melakukan pemantauan kejadian bencana, cuaca, tinggi muka air, tinggi gelombang, gempa, tsunami melalui BMKG dan memantau ketinggian permukaan air dari Command Center Pemkot Ambon.***

Sumber: Antara

Berita Terkait