Era Artificial Intellegence: Tiga Jenis Penulis dan Teror Mental Putu Widjaya, Sekapur Sirih Denny JA
- Penulis : Ulil
- Jumat, 05 Juli 2024 17:34 WIB

Penulis AI sepenuhnya percaya teknologi dapat membuka peluang baru. Inovasi dalam cara bercerita menjadi fokus mereka.
Mereka menggunakan AI untuk eksplorasi naratif. Plot twist yang tak terduga dan karakter yang kaya dan dinamis menjadi hasil karya mereka.
Namun, tantangan utama mereka adalah menjaga orisinalitas. Juga mereka perlu memastikan karya mereka tidak kehilangan sentuhan manusia.
Baca Juga: 4 Lukisan Artificial Intelligence Karya Denny JA yang Menawan tentang Hening adalah Bahasa Tuhan
KETIGA, penulisndengan Asisten AI berada di antara dua ekstrem ini. Mereka memanfaatkan AI sebagai alat bantu untuk meningkatkan kreativitas dan produktivitas mereka.
AI digunakan untuk menghasilkan ide, mengedit teks, dan memberikan saran naratif. Penulis tetap memegang kendali penuh atas proses kreatif dan keputusan akhir.
Jenis penulis ini percaya bahwa AI adalah alat berharga yang dapat memperkaya karya mereka. Mereka tidak mengorbankan orisinalitas.
Mereka melihat AI sebagai partner kreatif. AI dapat menginspirasi dan membantu, tetapi esensi dari sebuah karya sastra tetap pada sentuhan manusia.
-000-
Penulis dengan Asisten AI kemungkinan besar akan bertambah banyak dan bertambah baik. Mengapa?
Mereka memanfaatkan yang terbaik dari dua dunia: kecanggihan teknologi dan kedalaman emosional manusia.