DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Era Artificial Intellegence: Tiga Jenis Penulis dan Teror Mental Putu Widjaya, Sekapur Sirih Denny JA

image
Tiga Jenis Penulis dan Teror Mental Putu Widjaya, Sekapur Sirih Denny JA (Politikabc.com/kiriman)

“Putu tergugah/terinspirasi oleh testimoni Pak Denny JA yang menyatakan AI sudah mampu menulis fiksi, bahkan yang best seller."

Putu Wijaya sudah mulai menulis karya-karya Teror Mental sejak 60 tahun yang lalu. Ia tidak mengandalkan bantuan data-data, tetapi mengeksplorasi “rasa.”

Kehadiran AI mungkin sekali bisa merampas dapur para penulis Indonesia. Putu perlu mengingatkan mereka bahwa anugerah “rasa” dari-Nya bersama dengan seluruh latar belakang adat istiadat dan kearifan lokal penulis Indonesia, adalah kekayaan yang luar biasa. 

Baca Juga: 4 Lukisan Artificial Intelligence Karya Denny JA yang Menawan tentang Hening adalah Bahasa Tuhan

“Ini bukan untuk menolak AI, tapi untuk bersparring partner)”

Demikian  tulis Putu Widjaya melalui HP istrinya.

-000-

Baca Juga: Yuk Baca Buku Terbaru Denny JA Berujudul: Dengan Science, Memenangkan Pilpres 2024, Transkripsi 100 Video Ekspresi Data

Teror mental memang semboyan yang diciptakan Putu Wijaya sendiri, sejak tahun 1970-an. Ini menggambarkan gaya penulisannya yang khas dan menantang. 

Istilah ini mengacu pada teknik menulis yang bertujuan untuk mengguncang pembaca secara psikologis. Ia memaksa mereka untuk merenungkan aspek-aspek mendasar dari kehidupan hingga ke akar eksistensial.

Dalam karya-karyanya, Putu sering menggunakan kejutan, ketegangan, dan perasaan tidak nyaman untuk menciptakan efek yang mendalam dan provokatif.

Baca Juga: Album Penyair SATUPENA oleh Artificial Intellegence: Pengantar Buku Puisi Sekaligus Album Lagu dari Denny JA

Putu Wijaya percaya seni harus mampu mengguncang kesadaran pembaca. Seni perlu membuat mereka keluar dari zona nyaman, dan memikirkan kembali asumsi dan keyakinan mereka.

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7

Berita Terkait