DECEMBER 9, 2022
Nusantara

Inspirasi Politik dari Mata Air Bung Karno dan Bung Sjahrir, Sebuah Pengantar Buku Puisi Esai Seorang Aktivis Isti Nugroho

image
Pengantar untuk “Negara dalam Gerimis Puisi,” Buku Puisi Esai Seorang Aktivis Isti Nugroho. (Politikabc.com/kiriman)

Memang mereka awalnya bersahabat dan satu kubu. Namun perjalanan waktu memisahkan mereka. Bung Karno bahkan akhirnya memenjarakan Bung Sjahrir.

Di bawah bayang-bayang penjajahan Belanda, Bung Karno dan Bung Sjahrir awalnya berdiri sebagai dua sahabat yang berbagi mimpi besar. Mereka dua bintang di langit perjuangan, menerangi jalan menuju kemerdekaan.

Soekarno, dengan kharismanya yang memukau, menggerakkan massa melalui pidato-pidato membara. Sjahrir, dengan kecerdasan dan tulisannya yang tajam, memberikan arah dan strategi. Bersama-sama, mereka menanam benih harapan di tanah air yang terjajah.

Baca Juga: Riset LSI Denny JA: Masyarakat Media Sosial Khawatir Dampak Judi Online bagi Keuangan

Namun, ketika Jepang datang, jalan mereka mulai berbeda. Soekarno memilih jalan kerjasama, kooperasi. Dia melihat Jepang sebagai peluang, sebagai jembatan menuju kemerdekaan.  
Bung Karno memanfaatkan setiap celah untuk memperkuat gerakan nasional.

Di sisi lain, Sjahrir memilih jalan tidak kerjasama dengan Jepang, non-kooperasi. Dia skeptis terhadap janji-janji Jepang. Ia lebih memilih bergerak di bawah tanah, menyusun rencana dari akar rumput.

Dua sahabat ini mulai mengambil jalan yang berbeda, meski tujuan mereka tetap sama: kemerdekaan Indonesia. (1)

Baca Juga: Dunia Anak dalam Lukisan Artificial Intelligence Denny JA

Saat proklamasi kemerdekaan tiba, perbedaan itu semakin mencolok. Sjahrir, sebagai Perdana Menteri pertama, mendorong demokrasi parlementer.

Ia percaya pada partisipasi politik yang luas dan kebebasan sipil. Demokrasi, menurutnya, adalah cermin dari kedaulatan rakyat.

Soekarno, sebaliknya, semakin frustasi dengan ketidakstabilan politik. Ia memperkenalkan Demokrasi Terpimpin, di mana presiden memegang kendali penuh. Soekarno melihat ini sebagai jalan untuk memastikan stabilitas dan kemajuan.

Baca Juga: 4 Lukisan Artificial Intelligence Karya Denny JA yang Menawan tentang Hening adalah Bahasa Tuhan

Dua visi ini, satu tentang kebebasan dan yang lain tentang kekuatan terpusat, mulai memisahkan mereka.

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7
8

Berita Terkait