Rizal Ramli: Jokowi Berhati Oligarki, Buat Rakyat Semakin Miskin
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 14 Agustus 2023 08:10 WIB
Pol - 14 Agustus 2023 Meskipun otoriter, Presiden Soeharto diyakini masih punya hati buat rakyat. Sedangkan Presiden Joko Widodo, dianggap hanya tampangnya saja merakyat, tapi tidak ada rakyat di hatinya. Setelah bertemu dengan Amien Rais, Ketua MPR RI periode 1999-2004, di rumah Rizal di Jalan Bangka IX nomor 49R, Kemang, Jakarta Selatan, Minggu sore (13/8), Rizal Ramli, Menteri Keuangan ke-23 era Presiden Abdurrahman Wahid, juga dikenal sebagai Gus Dur, menyatakan hal itu dengan tegas. Rizal pertama-tama mengucapkan terima kasih kepada Amien karena telah bekerja sama dengan tokoh-tokoh, mahasiswa, dan rakyat Indonesia dalam memperjuangkan demokrasi melawan otoritarianisme dan tindakan kelas bawah Orde Baru. Rizal menyatakan bahwa Megawati Soekarnoputri, Presiden Habibie, dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terus berjuang dalam perjuangan tersebut. "Tetapi, begitu Jokowi berkuasa, tokoh yang tidak pernah berjuang sedikitpun untuk menegakkan demokrasi, begitu dia kuasa 2014, justru demokrasi dia preteli, dirusak," ujar Rizal saat konferensi pers bersama Amien Rais, yang juga dihadiri oleh aktivis Marwan Batubara. Selain itu kata Rizal, Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) di era Presiden Joko Widodo lebih ganas dan vulgar di bandingkan era Soeharto. "Kita kan semua dibikin susah sama Pak Harto, dan Pak Harto sangat otoriter, musuh-musuhnya disikat. Betul, tapi di hatinya masih ada rakyat, makanya uang dari migas, rezeki dari minyak bumi gas, sama Pak Harto dibikinin SD Impres, dibikinin Puskesmas, dibikinin buku gratis, dibikinin pasar impres, hatinya masih ada buat rakyat," kata Rizal. Rizal mengatakan bahwa pemimpin Indonesia setelah Soeharto tetap memiliki rakyat di hatinya. Ketika Jokowi memimpin, situasinya berbeda. "Mohon maaf, di hati Jokowi, tidak ada rakyat, tampangnya sangat merakyat, kita ketipu dengan tampangnya. Tetapi hatinya oligarki, dia kepingin jadi oligarki, dia bantuin oligarki yang membayari segala macam kegiatan politiknya," tegas Rizal. Hal tersebut menurut Rizal, yang mengakibatkan tujuan reformasi gagal. Meskipun demikian, tujuan sederhana dari reformasi adalah menegakkan demokrasi, menghapus tindakan korupsi, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. "Dia gak bisa deliver. Yang ada dia bikin rakyat semakin miskin. Karena hatinya itu enggak ada buat rakyat. Tampangnya doang, selfienya doang sama rakyat sama petani, yang dia lakukan subsidi pupuk untuk petani dia hapuskan, dikurangi. Yang dia lakukan import terus. Kenapa? Karena apa yang dia pidatokan pro petani, selfie sama petani, hanya slogan dan pencitraan doang. Kebijakannya anti petani. Beda sama Pak Harto, beda sama Gus Dur dan yang lain-lain," pungkas Rizal. Rizal Ramli: Jokowi Berhati Oligarki, Buat Rakyat Semakin Miskin (Fa, Rml, Pol)