PKB Bantah Telah Disodori Nama Kaesang Pangarep untuk Mendukung di Pilkada Jakarta 2024
- Penulis : Ulil
- Jumat, 28 Juni 2024 18:14 WIB
POLITIKABC.COM - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid membantah PKB disodori nama Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep dalam Pilkada Jakarta 2024.
Diketahui, Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Habsyi mengatakan bahwa Presiden Jokowi telah menyodorkan nama Kaesang Pangarep kepada partai-partai politik untuk diusung dalam Pilkada Jakarta.
Terkait nama Kaesang Pangarep di Pilkada Jakarta ini disampaikan Jazilul di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat setelah menghadiri agenda pertemuan pembahasan rangkaian agenda HUT Ke-79 RI dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua MPR RI.
Baca Juga: PKB Usung Pasangan Syarafuddin Jarot - Lalu Budi Suryata di Pilkada Sumbawa
"Tidak, tidak ada," katanya.
Atas adanya kabar tersebut, Jazilul mengaku tidak mengetahuinya dan meminta untuk ditanyakan langsung ke pihak PKS.
"Tanya PKS, jangan tanya saya," kata dia.
Baca Juga: Pengusaha Deny Widyanarko Kantongi Rekomendasi PKB untuk Pilkada Kediri 2024
Jazilul menegaskan dalam mengusung nama-nama di pilkada, PKB memutuskannya berdasarkan aspirasi di tingkat dewan pimpinan wilayah (DPW) yang ada. Selain itu, juga mencermati konstelasi politik nasional.
Untuk itu, ia mengatakan untuk urusan pilkada, juga jangan dikait-kaitkan dengan Presiden.
"Kamu jangan ikut-ikutkan Pak Presiden," kata Jazilul.
Secara terpisah, Ketum PSI Kaesang Pangarep membantah isu ayahnya sekaligus Presiden Jokowi ikut campur mendorong dirinya maju dalam Pilkada 2024 di Jakarta.
"Jangan bawa-bawa Presiden-lah, yang ketua umum kan saya," kata dia dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Menurut Kaesang, pihak yang berhak memutuskan siapa yang akan maju mewakili PSI dalam pilkada adalah dirinya selaku ketua umum.
Beberapa hal pun akan menjadi pertimbangan Kaesang dalam menentukan siapa sosok yang akan maju di Pilkada DKI. Salah satunya yakni banyaknya pihak yang datang ke PSI untuk meminta dukungan partai berlambang mawar merah itu.
"PSI kan punya kursi di Jakarta, lumayan ada delapan kursi. Banyak juga partai yang menyodor-nyodorkan jagoannya agar didukung PSI. Pernyataan Sekjen PKS mungkin hendak menutup pintu koalisi dengan PSI, ya nggak apa-apa juga," kata dia.***