Usung Semangat Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, Pemuda asal Papua Dirikan Partai Kasih
- Penulis : Ulil
- Rabu, 26 Juni 2024 12:02 WIB
POLITIKABC.COM - Mengusung semangat Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, Pemuda asal Papua mendirikan partai nasional bernama Partai Kasih.
Para pemuda Papua menyebut, Partai Kasih sebagai salah satu upaya untuk merepresentasikan keterwakilan Bumi Cendrawasih itu di kancah nasional.
Hal ini disampaikan Ketua Umum Partai Kasih M Yunus Kudial dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa 25 Juni 2024.
"Partai Kasih kami dirikan karena Papua adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia sehingga kami juga mempunyai hak untuk berpolitik di negara ini," katanya.
Yunus mengatakan bahwa Partai Kasih merupakan terjemahan dari Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Menurut dia, partai politik selama ini hanya ada di Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian tengah saja, sementara di Indonesia bagian timur, belum ada partai politik nasional.
Baca Juga: Pemkab Sorong Kucurkan Anggaran Khusus untuk Pelaku UMKM Orang Asli Papua Sebesar Rp1,7 Miliar
"Untuk itu kami anak muda Indonesia yang berasal dari Papua, mendirikan partai nasional bernama Partai Kasih," katanya.
Deklarasi pendirian Partai Kasih telah dilakukan pada Minggu 23 Juni di Jakarta dan kantor Dewan Perwakilan Pusat (DPP) Partai Kasih, berada di Kompleks Perdagangan Rawasari Mas Blok B No. 06, Jl. Percetakan Negara C 36, Jakarta Pusat.
Ia menambahkan, Partai Kasih sendiri didirikan dengan visi dan misi yang bertujuan untuk memberantas kemiskinan di Indonesia.
Yunus menyebutkan, visi Partai Kasih yaitu melalui kemurahan hati, menembus perbedaan bagi sesama anak bangsa Indonesia, mewujudkan Indonesia yang sejahtera.
Sementara untuk misi yang diusung yaitu akan hadir dengan program-program unggulan, di antaranya memperbaiki kehidupan ekonomi keluarga, karena maju mundurnya suatu bangsa sangat tergantung kepada kehidupan keluarga itu sendiri.
Selanjutnya, memberantas kemiskinan menuju Indonesia yang sejahtera, membuka lapangan pekerjaan bagi yang putus sekolah dan yang tidak bersekolah, memberikan pelatihan dan kursus.
"Tidak hanya itu kami juga akan memperjuangkan hak-hak sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, memberikan pekerjaan bagi fakir miskin, bakti sosial, pondok pesantren, panti asuhan dan panti jompo," katanya.***