DECEMBER 9, 2022

Bos Mobil Rental Tewas Dikeroyok di Pati karena Dikira Pencuri, Polisi Tetapkan 3 Tersangka

image
Mapolresta Pati, Jawa Tengah. (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)

POLITIKABC.COM- Polresta Pati, Jawa Tengah, menetapkan tiga tersangka terkait kasus pengeroyokan terhadap empat orang yang hendak menarik mobil rental miliknya sendiri karena belum dikembalikan. Kasus ini mengakibatkan satu orang yang merupakan bos rental mobil, tewas dikeroyok karena diteriaki pencuri. Adapun kronologis terjadinya pengeroyokan terhadap empat orang pada Kamis 6 Juni siang itu, berawal ketika empat orang berinisial BH, SH, dan ES yang merupakan warga Jakarta, dan KB warga Tegal hendak mengambil mobil rental. Berdasarkan GPS, mobil tersebut berada di rumah salah satu warga di Desa Sumbersoko karena belum juga dikembalikan. Nahas, keempat korban yang hendak mengambil mobil dengan kunci cadangan itu, diteriaki maling oleh warga sehingga terjadi aksi pengeroyokan. Akibat kejadian tersebut, salah satu dari keempat korban pengeroyokan berinisial BH berusia 52 tahun warga Jakarta meninggal dunia. Sedangkan korban lainnya menjalani perawatan di RSUD Kayen "Ketiga tersangka tersebut, yakni berinisial EN (51), BC (37), dan AG (34)," kata Kasat Reskrim Polresta Pati Kompol M. Alfan Armin di Pati, Senin 10 Juni 2024. Ia mengungkapkan peran ketiga tersangka tersebut diduga menganiaya korban hingga meninggal dunia. Sementara penetapan ketiga tersangka, kata dia, untuk berinisial EN dan BC pada tanggal 8 Juni 2024, sedangkan AG pada 9 Juni 2024. Meskipun sudah ada penetapan tersangka, Polresta Pati masih berupaya melakukan pengembangan, guna mengungkap kemungkinan adanya pelaku lain yang diduga terlibat penganiayaan para korban. Pelaksana tugas Kasi Humas Ipda Muji Sutrisna menambahkan bahwa Polresta Pati sudah bergerak cepat menangani kasus penganiayaan di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Pati. Kepolisian juga masih berupaya mengumpulkan video rekaman kasus penganiayaan yang asli dan belum terpotong-potong atau yang masih utuh, guna mengungkap pihak-pihak yang diduga terlibat. Ia mengingatkan masyarakat bahwa aksi main hakim sendiri tidak dibenarkan, sekalipun diketahui ada pelanggaran hukum. "Biarlah Kepolisian yang menangani kasus hukum tersebut," ujarnya.*** Sumber: Antara

Berita Terkait