Wakil Ketua DPD Golkar Papua Datangi DPP Sebab Tak Terima Namanya Dicoret
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 14 Agustus 2023 13:16 WIB
POL - 14 Agustus 2023 Max Richard F Krey, Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Partai Golkar Papua, menghadiri DPP Partai Golkar di Jakarta Barat. Max datang ke demonstrasi karena namanya dihapus dari daftar bacaleg, atau bakal calon anggota legislatif, yang dicalonkan Partai Golkar. Max mengatakan dia tidak tahu tentang penghapusan namanya. Akibatnya, dia menyatakan bahwa kedatangannya bertujuan untuk menanyakan mengapa namanya tidak ada dalam daftar bacaleg. "Hari ini saya datang untuk mau bertanya kenapa saya dicoret, apa salah saya? Sehingga saya berharap DPP Partai Golkar, baik Pak Airlangga Hartarto, atau Pak Sekjen Pak Paulus untuk menyampaikan informasi ke saya kira-kira salah saya apa," kata Max kepada wartawan di DPP Partai Golkar, Senin (14/8/2023). Max, di sisi lain, menyatakan bahwa kedatangannya tidak diterima dengan baik. Dia bahkan dihalangi oleh banyak polisi di depan pagar DPP Golkar. "Saya pagi-pagi ini datang kan saya tau rumah saya, nggak perlu saya pakai izin-izin. Masak di rumah sendiri pakai izin. Tiba-tiba saya diadang oleh bapak polisi-polisi ini," ucapnya. Max mengatakan bahwa dia telah menghubungi beberapa pengurus DPP Partai Golkar, tetapi tidak ada yang menanggapinya. Karena itu, dia tidak tahu bagaimana mengirimkan suratnya kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. "Sekarang saya telepon semua, semua nggak mau angkat teleponnya, ada apa? Harus angkat telepon dan bicara, agar bapak polisi ini izinkan saya masuk untuk menyerahkan surat saya di dalam," pungkasnya. Max tidak senang bahwa namanya dihapus secara sepihak dari usulan bacaleg. Dia juga menyatakan bahwa posisinya diganti oleh orang yang bukan kader partai. "Tidak ada pemberitahuan sama sekali, makanya ini saya bingung, tiba-tiba nama saya waktu penempatan kemarin sudah tidak ada lagi. Saya diganti dengan orang yang bukan kader Partai Golkar," ungkapnya. Max menyatakan bahwa dia hanya meminta penjelasan dari ketua partai tentang penghapusan namanya. Dia menyatakan bahwa dia bersedia untuk melanjutkan perkara itu ke Mahkamah Partai. "Saya berharap saya harus ketemu pimpinan Partai Golkar hari ini, lalu saya serahkan surat saya. Setelah itu keputusan partai yang diambil. Saya mau dengan keputusan partai, seperti apa keputusan partainya, ya saya sebagai kader saya harus ikut kalau saya salah. Tapi kalau saya tidak salah, saya berhak membawa ini ke Mahkamah Partai, kita ada punya Mahkamah Partai," pungkasnya. (Fa, Dtk, Pol)