POL - 9 Agustus 2023 Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memiliki lima langkah untuk mewujudkan pemilu yang kondusif pada tahun 2024. Lima langkah tentatif ini penting untuk dicapai guna mewujudkan pemilu yang tertib, damai dan kondusif. “Pada Pemilu 2024 nanti, jumlah pemilih tetap di Jatim sebanyak 31.402 juta pemilih. Oleh karena itu, diperlukan kehati-hatian untuk menjaga suasana kondusif,” kata Khofifah menghadiri rapat tersebut Forum Diskusi Make Clean (Gakkumdu) Pilkada Terpadu Penegakan Hukum di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (8/8). Khofifah menjelaskan lima langkah untuk memprediksi potensi kerusuhan pemilu. Pertama-tama, semua lapisan masyarakat harus menghindari politisasi birokrasi dengan menempatkan ASN pada posisi netral. Kemudian, selama kampanye, penggunaan kendaraan negara juga harus dihindari. [caption id="attachment_17471" align="alignnone" width="653"] Profil Khofifah Indar Parawansa - (dok Humas)[/caption] Kedua, lanjut Khofifah, sebagaimana diberitakan kantor berita Jawa Timur RMOL, adalah untuk menghindari kebijakan moneter memengaruhi pilihan masyarakat. Itu berarti terlibat dalam pendidikan publik yang tidak terpengaruh oleh politik uang. “Kemudian, hindari penggunaan ujaran kebencian, SARA, hoaks atau kampanye hitam di media massa dan ruang publik,” ujarnya. Keempat, Khofifah kembali menegaskan, setiap pelanggaran pemilu harus ditindak tegas demi terselenggaranya pemilu yang adil dan berkualitas. Terakhir, kelima, semua pihak harus menggunakan jalur hukum dalam proses penyelesaian sengketa pemilu. Dengan demikian, semua perselisihan dapat diselesaikan secara adil dan transparan. “Untuk menciptakan suasana yang kondusif, saya minta kerjasama semua pihak yang terlibat untuk mensukseskan pemilu berikutnya,” pungkasnya. Cegah potensi kerusuhan pilkada, berikut lima kiat khusus dari Gubernur Khofifah (anr, loc ,pol)