POL - 07 Agustus 2023 Pesan khusus disampaikan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin kepada warga Muhammadiyah dalam memilih calon pemimpin. Dia menekankan agar pemimpin pembohong tidak ditaati. Pesan itu disampaikan kepada 6 ribu warga Muhammadiyah dalam acara ceramah Di Klegen, Comal, Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu lalu (5/8). Sejumlah tokoh politik, termasuk Plt Bupati Pemalang dan tokoh dari PAN, PKS, Partai Golkar, dan Partai Ummat, hadir dalam ceramah tersebut. “Terakhir ini banyak pemimpin yg suka berbuat bohong. Mereka berkata tapi tidak melaksanakannya, mereka berjanji tapi gagal memberi bukti. Maka sesuai pesan Al-Qur'an, jangan taati para pemimpin pembohong,” begitu pesan Din Syamsuddin yang disampaikan kembali kepada wartawan, Senin (7/8). Menurut mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), pemimpin yang berbohong adalah mereka yang menipu agama Allah, rakyat yang memilih mereka, dan bahkan dirinya sendiri. “Para pemimpin pembohong menjelma di seputar Pemilu dan Pilpres. Mereka menebar janji tapi janji itu tidak terbukti. Hal ini merupakan penipuan dan pengkhianatan terhadap rakyat,” sambungnya. Din Syamsuddin mengingatkan bahwa pemimpin pembohong kadang-kadang memberi kesan seolah-olah mereka dekat dengan Islam, seperti berkunjung ke lembaga Islam, tetapi begitu mereka menjadi kuat, mereka lupa bahkan tentang kebencian mereka terhadap Islam. Kebencian terdiri dari mengabaikan keinginan umat Islam, seperti mengatasi kesenjangan ekonomi yang berdampak negatif terhadap mereka, dan mengembangkan kebijakan publik yang merugikan mereka. Akibatnya, mereka dengan senang hati menyebarluaskan tuduhan streotiping seperti radikal dan pengamal politik identitas. “Oleh karena itu, umat Islam khususnya warga Muhammadiyah perlu waspada dan cermat dalam pemilu dan pilpres yang akan datang. Jangan sampai terperosok ke lubang yang sama dua kali apalagi lebih. Jangan terbuai dengan penampilan dan uang. Dan sekali lagi, jangan taati pemimpin pembohong,” tutupnya. (Fa, Rml, Pol)