Mayoritas DPD Golkar Dorong Merapat ke Prabowo, Ini Kata Jusuf Kalla
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 31 Juli 2023 17:49 WIB
POL - 31 Juli 2023 Tokoh Senior Golkar Jusuf Kalla (JK) merespons mayoritas pengurus DPD Partai Golkar tingkat 1 yang mengusulkan merapat ke Ketum Gerindra Prabowo Subianto. JK menilai kandidat calon presiden untuk Pemilu 2024 sangat sempit. "Golkar, ya, kalau yang punya suara untuk juga menentukan itu kan termasuk DPD. Karena saya kira sempit, hanya antara Pak Ganjar dengan Pak Prabowo," kata Jusuf Kalla usai menghadiri acara 'Seminar Anak Muda untuk Politik' di Aula Abdul Muis Gedung DPR RI, Senin (31/7/2023). Namun, JK menyebut Golkar tersebut merupakan salah satu partai politik terbesar di Indonesia, sehingga dukungan yang ditawarkan akan melengkapi pemungutan suara calon presiden yang akan berlangsung nanti. Dia berbicara tentang posisi wakil calon presiden dari Golkar. "Tapi karena partai besar dia mempunyai juga kemampuan ataupun hak, semacam partai kedua terbesar mempunyai semacam kemampuan untuk meningkatkan suara nomor 1 apabila jadi wakil gitu kan," ujarnya. Soal perolehan suara pengurus DPD tingkat 1, JK berharap Ketum Golkar Airlangga Hartarto menjadi calon wakil presiden. "Saya kira itu harapannya, harapannya, untuk masuk dalam cawapres, harapannya. Ya saya sendiri tidak terlibat, tidak mengetahui banyak isi negosiasi," sambungnya. Usul Merapat ke Prabowo Ketua Golkar DPD 1 Kalimantan Barat Maman Abdurrahman mengungkapkan pertemuan Airlangga dan jajaran Golkar berlangsung di Bali. Salah satu yang dibahas dalam pertemuan tersebut yakni terkait penolakan wacana Munaslub. Selain itu, muncul juga dorongan dari mayoritas pengurus Golkar daerah tingkat 1 untuk merapat mengusung Ketum Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024. "Pertemuan dengan 38 Ketua DPD 1 seluruh Indonesia di Bali kemarin dengan Ketua Umum, selain membicarakan terkait penolakan Munaslub juga di dalam diskusi santai dan informal sebagian besar suasana kebatinan beberapa DPD 1 mendorong agar Golkar bisa berkoalisi dengan Gerindra," kata Maman Abdurrahman, Minggu (30/7). Namun, Maman tidak merinci berapa DPD 1 Golkar yang mengusulkan hal tersebut. Lebih lanjut, Maman mengungkapkan alasan sejumlah pengurus mendorong Golkar berkoalisi dengan Gerindra. Maman menyebutkan latar belakang politik Prabowo yang pernah di Golkar. "Dikarenakan Pak Prabowo kan pernah di Golkar dan di pilpres tahun 2014 Golkar pernah berkoalisi mendukung Pak Prabowo," tuturnya. Tidak hanya itu, menurut jajaran DPD Golkar, elektabilitas Prabowo juga signifikan. "Ditambah lagi secara elektabilitas Pak Prabowo menurut kawan-kawan DPD 1 Golkar cukup mentereng dan signifikan," ujarnya. (Fa, Dtk, Pol)