POL - 21 Juli 2023 Menteri BUMN Erick Thohir mengingatkan, euforia capres dan cawapres saat ini jangan sampai membuat semua pihak melupakan pekerjaan yang harus segera diselesaikan. Usai menghadiri festival 1 Muharram 1445H di Jakarta, Rabu malam (19/7), Erick mengatakan, meski rutin berkomunikasi dengan pimpinan Partai Gerindra Prabowo Subianto dan calon presiden PDI Perjuangan Ganjar Pranowo, saat itu dirinya belum melakukannya. untuk berbicara tentang pemilihan presiden dan calon wakil presiden. “Kalau mereka ajak bicara, ya, saya kontak dengan Ganjar dan Prabowo setiap saat, mungkin sebulan sekali, kadang dua bulan sekali. Saya pikir itu normal, tetapi tidak dikatakan Anda melakukan hal-hal yang tidak semestinya.” "Sekarang," katanya. Erick mengatakan, debat capres dan cawapres membutuhkan banyak pertimbangan, mulai dari proses koalisi hingga kecocokan capres dan cawapres. “Saya pikir ini terlalu dini untuk saat ini, dan bahkan hari ini saya pikir banyak penelitian yang dilakukan pada calon presiden, bukan pada Cawapresi. Jadi jangan euforia kita tidak melakukan pekerjaan, apalagi pekerjaan jangka pendek yang benar-benar harus dilakukan," katanya. Erick Thohir saat ini menjadi salah satu tokoh yang dipaksa Partai Amanat Nasional (PAN) mencalonkan diri sebagai Prabowo Subianto alias Ganjar Pranowo. Namun, Erick mengaku hanya bisa menunggu keputusan tersebut. Di sisi lain, Dirjen PSSI mengatakan akan tetap fokus menunaikan tugas kementerian BUMN. “Tentu saja kami hanya mengharapkan yang terbaik, tapi mungkin kami bosan mendengar itu terus menerus.  [caption id="attachment_9680" align="alignnone" width="300"] Erick Tohir(goalcom)[/caption] Saya kira masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam beberapa bulan terakhir, untuk mempersiapkan turnamen U-17 di bulan November. Saya pikir saya akan melakukannya. Saya masih fokus pada itu.  Kalau benar akan dilanjutkan nanti, jadi kita lihat saja nanti. Saya pikir itu terlalu cepat sekarang," katanya. Erick juga menegaskan ingin lebih mengembangkan Indonesia ke depan melalui rencana pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan. "Agar lebih cepat bisa dipastikan, tidak hanya kapan berkuasa, tapi juga bagaimana hasilnya ke depan." Itu harus menjadi kewajiban bagi kita semua. Kami tidak dapat membangunnya secara individual dan saya mengatakan itu." Saya tidak ingin menjadi bagian dari partai yang berkuasa, saya akan merugikan bangsa ini. Lebih baik tidak," katanya.  (Dil,bta,pol)