POL - 18 Juli 2023  Sempat terjadi masalah pergantian Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid ketika anaknya Najmmi Mumtaza menjadi calon dari Partai Perindo dan Zainut juga hadir dalam acara tersebut. Plt Ketum PPP Mardiono menegaskan, mengganti Zainuti merupakan hal yang lumrah dalam dinamika PPP. "Ini perubahan, itu menjadi kebiasaan. Saya juga seperti itu sebelum tiga tahun kurang menjadi anggota Dewan Presiden karena organisasinya bermasalah, sehingga saya diganti dan diganti dengan penunjukan baru," kata Mardiono Kebon, Senin di Sirihi, Jakarta Pusat. 07/2023 ). Mardiono juga membantah, pergantian Zainuti sebagai Wakil Menteri Agama karena anak Zainuti bergabung dengan kader Perindo. Menurutnya, regulasi tersebut merupakan tanggung jawab Presiden. "Tidak, kami tidak ada. Tentu saja Pak Presiden, hak istimewa untuk mengambil keputusan, ya melalui analisis yang komprehensif dan bukan hanya oleh partai, ya," katanya. “Pak Presiden punya alat untuk menentukan siapa yang jadi anggota masyarakat, kader partai dan lain-lain yang cocok untuk jabatan itu. Jadi, tentu Pak Presiden sudah punya alat untuk itu semua,” imbuhnya. Zainut Tauhid memicu kontroversi setelah menghadiri acara Perindo sebelum berganti presiden dari wakil menteri agama. Kemudian, pada Jumat 28 April 2023, Zainut menghadiri pelantikan putranya Najmmi Mumtaza Rabbany, yang juga mantan sekretaris DPW PPP Jakarta, sebagai kader Perindo. [caption id="attachment_9441" align="alignnone" width="300"] zainut(detikcom)[/caption] Kemudian kader PPP memprotes kehadiran Zainut di acara Perindo saat anggota seksi PPP-DPP Erwin Azmi mengusulkan pencopotannya. "Kalau dia punya etika, Zainut seharusnya mundur dari kursi wakil menteri agama, kalau tidak seharusnya dia langsung diberhentikan tanpa rasa hormat," kata Erwin saat itu. Suara lengsernya Zainut juga terdengar dari daerah-daerah. Ketua DPW PPP NTT Djainuddin Lonek mendesak Zainut keluar dari partai jika merasa tidak nyaman di PPP. “Partai politik memiliki kekuatan untuk mengusulkan pencopotan kader dari kursi wakil menteri. Saya yakin banyak kader PPP yang mampu mengemban tugas ini. Tidak hanya memiliki ilmu agama yang baik, tapi juga loyal kepada partai. Jika partai membingkai." "Kalau tidak setia pada partai, mereka akan masuk ke jabatan publik. Sesuai usul, partainya harus diubah," ujarnya, Minggu (30/4). Saat itu, Zainut sudah menyelesaikan konflik itu. Zainut mengatakan kehadirannya di acara PPP itu hanya untuk ayah Najmi dan bukan wakil menteri agama. “Saya datang bukan sebagai Wakil Menteri Agama, tapi sebagai ayah dari Najmi Mumtaza Rabbany. Saya tiba di tempat pada pukul 16:00. WIB, jadi bukan pada jam kerja," ujarnya, Sabtu (29/4).  (Dil,dtk,pol)