BRIN menyebut Ganjar Pranowo calon presiden yang ideal untuk pemilihan milenial
- Penulis : Dimas Anugerah Wicaksono
- Senin, 17 Juli 2023 16:03 WIB
POL - 17 Juli 2023 Direktur Kebijakan, Pertahanan dan Keamanan Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Moch Nurhasim mengatakan, tak heran jika generasi milenial kampus memilih calon presiden PDI Perjuangan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden idaman. Pasalnya, Ganjar Pranowo memiliki pengalaman yang bisa diandalkan dalam kepemimpinan Indonesia ke depan. Hal itu diungkapkan Nurhasim saat menjadi narasumber dalam peluncuran survei nasional Lembaga Opini Indonesia (LPI) "Calon Pemilihan Milenium Kampus" di Hotel Aryaduta Jakarta, Sabtu (15/07). “Dari masa mudanya, dia (Ganjar) juga menemukan inspirasi sebagai pribadi milenial dengan potensi pengalaman politik yang luar biasa. Sebagai politikus, DPR kemudian menjadi Gubernur Jawa Tengah dua periode, dst. Jadi dari segi pengalaman Pak Ganjari bisa dipercaya karena banyak yang sudah dilakukan di parlemen dan juga di eksekutif,” kata Nurhasim kepada Antara, Minggu. Selain itu, kata Nurhasim, Ganjar Pranowo juga tidak mencolok. Dia dianggap sebagai bagian dari masyarakat kelas bawah dan gayanya populis. Karena itu, kebanyakan orang menganggap Ganjari mirip dengan Presiden Jokowi. “Saya melihat Pak Ganjar meniru karakter Pak Jokowi, meski tidak sama. “Pak Ganjar orangnya tidak banyak bicara, terlalu tinggi, bahasanya diukur dari komunikasi yang bisa dipahami oleh masyarakat kecil”, ujarnya. Namun, Nurhasim menilai, kualifikasi calon presiden masih dinamis, oleh karena itu Ganjar Pranovo harus tetap waspada dan mencari langkah kreatif untuk mempertahankan dan meningkatkan kualifikasi. Menurutnya, salah satu faktor penentu adalah calon wakil presiden Ganjar Pranowo. “Jadi warga Cawapres harus bisa mendukung Ganjari di Pilkada, tidak hanya untuk modal, tapi harus mewakili segmentasi pemilih yang melampaui segmentasi pemilih yang mendukung Ganjari saat ini, karena kalau sama percuma saja. fokus hanya tentang. Kandidat NU atau tokoh lain, ada yang dari NU atau Prabowo atau kubu Any. Tergantung strategi capres yang akan diterapkan," pungkas Nurhasim. [caption id="attachment_9333" align="alignnone" width="300"] ganjar pranowo (tvonecom)[/caption] Survei terbaru Lembaga Pemilihan Umum Indonesia (LPI) menunjukkan calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo adalah calon ideal kampus versi milenial. Ganjar melengkapi dua rivalnya Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan calon presiden Anies Baswedan. Dari seluruh indikator yang diukur, Ganjar unggul 36,18 persen, Prabowo Subianto 33,75 persen, dan Anis Baswedan 30,07 persen, kata Direktur LPI Boni Hargens. Kajian tersebut menyajikan beberapa indikator yaitu kinerja, integritas, kompetensi, keterampilan, kepemimpinan, nasionalisme dan keadilan pada kepemimpinan Presiden Jokowi. Menurut Boni, Ganjar bersinar dengan penampilannya sebesar 37,44%, diikuti oleh Prabowo Subianto sebesar 34,38% dan Anies Baswedan sebesar 28,18%. Sama untuk integritas: Ganjar 36,27 persen, Prabowo Subianto 33,93 persen, dan Anies 29,80 persen. “Ganjar Pranovo meniadakan hampir semua indikator. Indikator tertinggi adalah dukungan terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi, dimana 44,51 persen milenial kampus menilai Ganjar sejalan dengan kepemimpinan Jokowi, Prabowo Subianto sebesar 34,61 persen dan Anies Baswedan sebesar 20,89 persen.” dikatakan Halo [caption id="attachment_9334" align="alignnone" width="300"] ganjar pranowo(tribuncom)[/caption] Jajak pendapat nasional LPI dilakukan pada 5-11 Juli 2023. Tujuannya untuk mengetahui pendapat kaum milenial di kampus tentang calon presiden yang ideal. Milenial kampus yang dirujuk dalam survei ini adalah sekelompok anak muda berpendidikan tinggi (D3, S1, S2, S3), berusia 27-42 tahun, yang sadar dan aktif dalam melihat persoalan bangsa serta memiliki pendapat yang independen terhadap persoalan politik. yang menjadi perhatian mereka. sebelum pemilu 2024, setidaknya pada paruh pertama tahun 2023. Populasi utama survei ini adalah milenial kampus, seperti mahasiswa S2 dan S2, peneliti, dosen, peneliti, dan peneliti kampus. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster sampling, dimana objek yang dipilih sebagai sampel didasarkan pada pengelompokan milenial masing-masing kampus di kota atau provinsi. Berdasarkan teknik pengambilan sampel, 700 responden diwawancarai. Margin of error untuk sampel ini adalah 2,8 persen ± 97,2 persen tingkat kepercayaan. (Dil,bta,pol)