BNPB Petakan Jumlah Warga yang Perlu Diungsikan Antisipasi Bahaya Erupsi Gunung Ibu, Terutama di Wilayah Ini
- Penulis : Ulil
- Kamis, 16 Januari 2025 10:05 WIB
POLITIKABC.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan lebih dari 3.000 warga di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, perlu dievakuasi untuk menghindari bahaya lontaran material vulkanis akibat erupsi Gunung Ibu.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan pada Kamis 16 Januari 2025 bahwa estimasi ini berdasarkan pengalaman evakuasi saat tanggap darurat erupsi Gunung Ibu pada Mei 2024.
Menurut BNPB, warga yang direncanakan dievakuasi sebagian besar berasal dari desa-desa di Kecamatan Ibu Utara, seperti Desa Sangaji Nyeku dan Tokuoku, yang berada dalam radius bahaya erupsi Gunung Ibu.
"Prinsipnya, semua koordinasi lapangan di Halmahera Barat sudah berjalan dengan baik. Tinggal pelaksanaannya saja," ujar Abdul Muhari.
BNPB juga terus bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat serta instansi terkait seperti TNI, Polri, Basarnas, dan Tagana.
Rencana evakuasi ini dilakukan berdasarkan rekomendasi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Saat ini, status aktivitas Gunung Ibu ditingkatkan menjadi Awas atau level IV pada Rabu 15 Januari 2025, setelah sebelumnya berstatus Siaga.
Peningkatan status ini dilakukan karena adanya lonjakan aktivitas vulkanik yang signifikan dalam periode 1-14 Januari 2025.
Petugas pos pengamatan di Desa Gam Ici mencatat rata-rata 70 erupsi setiap hari selama Januari 2025.
Baca Juga: Pasca Erupsi Gunung Ruang, BP2P Sulawesi 1 Bangun 200 Hunian Tetap untuk Korban
Ketinggian kolom erupsi juga fluktuatif, dengan puncak tertinggi mencapai empat kilometer dari atas kawah.