Madagaskar Diterjang Angin Topan Dikeledi 5000 Orang Mengungsi
- Penulis : Ulil
- Rabu, 15 Januari 2025 08:41 WIB
POLITIKABC.COM - Angin Topan Dikeledi yang melanda Madagaskar menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan sekitar 5.000 orang harus mengungsi, menurut laporan Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) Afrika serta Kantor Nasional untuk Penanganan Risiko dan Bencana (BNGRC) pada Selasa 14 Januari 2025.
“Topan Tropis Dikeledi kini bergerak menuju barat daya Madagaskar setelah melewati Selat Mozambik. Walaupun tidak diperkirakan akan berdampak langsung, cuaca buruk kemungkinan besar akan terjadi. Sejauh ini, tercatat tiga korban jiwa dan lebih dari 5.216 orang terdampak,” ungkap IFRC dalam pernyataannya.
Sebelum mencapai Madagaskar, topan ini sempat mendekati Mayotte, sebuah wilayah luar negeri Prancis, sehingga pihak berwenang mengeluarkan peringatan merah.
Baca Juga: Prediksi BMKG, Hari Ini Sejumlah Wilayah di Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang
Warga diminta tetap berada di rumah, namun dampak topan di Mayotte relatif kecil, dengan hanya sedikit kerusakan, banjir ringan, dan gangguan terbatas.
IFRC menjelaskan bahwa mereka terus memantau situasi bersama tim Palang Merah setempat sambil memastikan bahwa komunitas yang berada di jalur badai tetap waspada dan mengikuti panduan keselamatan untuk mengurangi risiko lebih lanjut.
Dampak Topan Dikeledi ini datang kurang dari sebulan setelah wilayah yang sama dilanda Topan Chido, yang meninggalkan kehancuran besar di Mayotte dan sebagian Madagaskar.
Baca Juga: Dihempas Angin Puting Beliung, 15 Rumah di Trenggalek Rusak
Topan Chido menghantam Mayotte pada 14 Desember 2024, mengakibatkan setidaknya 35 korban jiwa, lebih dari 2.500 orang terluka, dan hingga 100.000 orang terpaksa mengungsi.
Presiden Prancis Emmanuel Macron sempat mengunjungi Mayotte setelah bencana tersebut.
Saat itu, kerusakan infrastruktur yang parah sangat menghambat upaya penyelamatan dan distribusi bantuan.
Baca Juga: Puisi Denny JA: Kincir Angin Tak Bisa Menahan Rinduku
Otoritas setempat juga memperingatkan bahwa jumlah korban bisa bertambah karena sulitnya menjangkau area terdampak.***