Jumlah Penerima Program Makan Bergizi Gratis di Indonesia Bertambah 3 Juta Orang
- Penulis : Ulil
- Selasa, 07 Januari 2025 13:51 WIB
![image](https://img.politikabc.com/2025/01/07/20250107015551IMG-20250107-WA0012.jpg)
POLITIKABC.COM - Juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Adita Irawati menyebutkan penyaluran program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia pada triwulan I Tahun 2025 akan bertambah sekitar 3 juta penerima manfaat dengan jumlah 1.000 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Seperti diketahui, Program makan bergizi gratis ini akan diberikan setidaknya kepada 83 juta penerima.Di antaranya 30 juta anak usia dini, 24 juta siswa SD, 9,8 juta murid SMP, 10,2 juta murid SMA dan SMK, 4,3 juta santri, dan 4,4 juta ibu hamil.
Adita yang mendampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi saat meninjau pelaksanaan program MBG di SDN 01 dan 02 Susukan, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa 7 Januari 2025, mengatakan secara nasional ada 190 titik atau 190 SPPG yang tersebar di 26 provinsi untuk melaksanakan program MBG.
"Tentu ini akan terus bertambah secara bertahap dan kami juga sudah bersama Badan Gizi Nasional (BGN) selaku penanggung jawab utama program ini sudah melakukan evaluasi. Ke depan kita berharap nanti sampai triwulan pertama 2025 akan ditambah lagi menjadi kurang lebih 3 juta penerima manfaat atau bertambah sekitar 1000 titik SPPG," ujarnya.
Berdasarkan evaluasi, kata dia, ada beberapa masukan yang nantinya akan menjadi rujukan bagi BGN untuk melakukan perbaikan-perbaikan, termasuk antara lain adalah pemenuhan atau pemilihan menu dan juga pemilihan bahan makanan serta jam pengantaran.
"Evaluasi ini akan dilakukan evaluasi setiap hari oleh BGN yang langsung berkoordinasi dengan titik-titik SPPG yang ada di seluruh Indonesia," kata Adita.
Baca Juga: Megawati Mendukung Program Makan Bergizi Gratis dari Presiden Prabowo, Namun dengan Catatan Ini
Terkait persoalan menu, tambah dia, satu hal yang menjadi rujukan adalah angka kecukupan gizi (AKG), di mana disitu juga harus ada komponen-komponen gizi yang terpenuhi, baik itu bagi anak di pendidikan usia dini (PAUD), SD, maupun SMP.
"Jadi, kalau tadi dilihat mungkin sama, yang penting adalah kandungan gizinya itu disesuaikan. Kalau untuk PAUD itu kira-kira sekitar 300-400 kilo kalori sekali makan sementara untuk usia SD tadi kalau kita lihat kelas 1 dan kelas 4 itu sekitar 500-600 kilo kalori sekali makan," paparnya.
Dia menambahkan, untuk menu MBG antara anak SD dan PAUD kemungkinan sama, namun volume atau porsi makannya yang berbeda.
Baca Juga: Istana Ungkap Daftar Lauk Program Makan Berigizi Gratis, Dijamin Selalu Berganti Setiap Hari
"Jadi, mungkin lebih kepada ukuran atau volume tetapi kalau dari menu bisa saja sama. Yang paling penting seimbang kandungan gizinya terpenuhi sesuai dengan referensi yang diberikan oleh Kemenkes dan Badan Gizi Nasional," ucap Adita.***