DECEMBER 9, 2022
Politik

Presiden Prabowo Kritik Mahalnya Sistem Politik di Indonesia hingga Lesunya Wajah Calon Kepala Daerah

image
Presiden Prabowo Subianto bicara mahalnya sistem politik di Indonesia ketinya sambutan dalam peringatan puncak HUT ke-60 Partai Golkar di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat/ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/YU

POLITIKABC.COM - Presiden Prabowo Subianto menyebutkan bahwa sistem politik di Indonesia saat ini sangat mahal dan kurang efisien jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga. 

Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo saat memberikan sambutan di acara perayaan HUT ke-60 Partai Golkar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, pada Kamis malam, 12 Desember 2024. 

Prabowo menyatakan bahwa Indonesia tidak perlu merasa malu untuk mengakui bahwa sistem politik di negara ini memang terlalu mahal. Bahkan, kepala daerah yang menang pun terlihat lesu karena mahalnya biaya politik.

Baca Juga: Pakar Gestur dan Mikroekspresi, Monica Kumalasari Ungkap Respons Prabowo atas Kasus Gus Miftah: Dia Marah

"Menurut saya hari ini yang paling penting yang disampaikan Ketua Umum Partai Golkar tadi. Bahwa kita semua merasakan demokrasi kita yang kita jalankan, ada suatu, atau ada beberapa hal yang harus kita perbaiki bersama-sama. Menurut saya kita harus memperbaiki sistem kita," ujar Prabowo.

"Yang menang lesu, apalagi yang kalah. Kita harus berani mengoreksi diri, karena itu saya menghargai bahwa ketua umum saudara itu jeli, saya katakan beliau itu cerdas. Makanya anak-anak Indonesia harus banyak makan ikan," ujar Prabowo merujuk kepada Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia yang berasal dari Fak-Fak, Papua, dan diyakini Prabowo cerdas lantaran di daerahnya sering mengonsumsi ikan.

Prabowo mengajak seluruh ketua umum dan pimpinan partai politik yang hadir, untuk memperbaiki sistem politik yang menghabiskan puluhan triliun dalam satu-dua hari setiap penyelenggaraan pemilu.

Baca Juga: Megawati Mendukung Program Makan Bergizi Gratis dari Presiden Prabowo, Namun dengan Catatan Ini

"Saya lihat, negara-negara tetangga kita efisien. Malaysia, Singapura, India, sekali milih anggota DPRD, sekali milih ya sudah DPRD itu lah milih gubernur, milih bupati. Efisien, nggak keluar duit, keluar duit, keluar duit, kayak kita kaya," selorohnya.

Dia menyebut uang yang dikeluarkan untuk biaya pemilu bisa digunakan untuk memberikan akan-anak makan, memperbaiki sekolah, hingga memperbaiki irigasi.

"Ini sebetulnya begitu banyak ketua umum yang ada di sini, sebetulnya kita bisa putuskan malam hari ini juga, bagaimana?" tanya Prabowo.

Baca Juga: Mengenal Bobby Kertanegara, Kucing Milik Presiden Prabowo yang Memperoleh Penghargaan dari Google

Dia meminta para politisi untuk tidak terlalu mendengarkan saran-saran konsultan asing yang biasanya salah satu contohnya menyarankan agar penyelenggaraan pilkada dilakukan berbulan-bulan.

"Bener nggak ketua umum-ketua umum partai? Kalian kembali dari pilkada kapok nggak? Bener kan? Yang menang, yang kalah begini (lesu) semua," jelasnya.

Prabowo pun menyampaikan sebagai pemimpin Koalisi Indonesia Maju dirinya membebaskan seluruh partai untuk mencalonkan kandidat kepala daerah masing-masing. Meskipun ada menang dan kalah, namun tidak menjadi masalah.

Baca Juga: Presiden Prabowo Bicara tentang Korupsi, Jika Ditemukan, Saya Sendiri yang Menindak

Yang terpenting, kata Prabowo, seluruh pemimpin dapat memberikan yang terbaik untuk rakyatnya.***

Sumber: Antara

Berita Terkait