Catatan Denny JA: Hukum Ketiga Hidup Bermakna, Passion
- Penulis : Ulil
- Kamis, 24 Oktober 2024 09:38 WIB
Tuntutan untuk “menemukan passion” bisa menjadi tekanan yang tidak sehat. Terutama ketika passion itu tidak muncul dengan jelas.
Namun, solusinya bukanlah meninggalkan passion. Solusinya adalah menemukan keseimbangan. Harmonious passion, seperti yang diungkapkan dalam riset Vallerand, adalah kuncinya.
Passion yang sehat tidak mendominasi hidup kita. Passion menyatu dengan kehidupan lain secara harmonis. Passion harus menjadi kekuatan yang mendorong kita maju, bukan beban yang menjerat kita.
Baca Juga: Orasi Denny JA: Forum untuk Mulai Berkarya dengan Asisten Artificial Intelligence
Contoh Tokoh: Howard Schultz
Howard Schultz, mantan CEO Starbucks, adalah contoh nyata bagaimana passion bisa mengubah hidup. Schultz tumbuh dalam keluarga miskin di Brooklyn. Namun, ia memiliki passion yang besar untuk menciptakan sesuatu yang berarti.
Ketika ia bergabung dengan Starbucks, Schultz tidak melihatnya sebagai sekadar kedai kopi. Ia memiliki visi besar untuk mengubah kedai ini menjadi tempat yang menyediakan pengalaman.
Baca Juga: 4 Lukisan Artificial Intelligence Denny JA: Era Dimulainya Karya Kolaborasi Kreator dan AI
Tempat di mana orang-orang bisa berbagi momen bersama. Passion inilah yang membuat Schultz berjuang keras membangun Starbucks menjadi perusahaan global.
Namun, perjalanannya tidak mudah. Pada satu titik, Schultz hampir kehilangan perusahaannya selama krisis keuangan.
Tetapi passion yang mendalam untuk misi Starbucks—membangun komunitas, hubungan, dan kualitas—membuatnya terus bertahan. Schultz adalah bukti bahwa passion yang mendalam bisa mengubah tantangan menjadi kemenangan.
Baca Juga: Orasi Denny JA: Menemukan Gagasan Besar di Setiap Zaman
Passion dalam Ajaran Agama dan Filsafat