DECEMBER 9, 2022
News

BNPB: Gempa Bumi Dangkal yang Mengguncang Bandung Disebabkan oleh Sesar Aktif yang Belum Terpetakan

image
Kondisi salah satu rumah warga yang mengalami kerusakan cukup parah pascagempa di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.(ANTARA/Rubby Jovan)

POLITIKABC.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan gempa bumi dangkal bermagnitudo 5.0 yang mengguncang wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Rabu 18 September 2024 dipicu oleh sesar aktif yang masih belum terpetakan.

Abdul Muhari mengatakan gempa bumi yang terjadi Rabu 18 September tidak termasuk diakibatkan dua segmen Sesar Garsela serta bukan diakibatkan oleh Sesar Lembang.

"Hasil diskusi sementara awalnya gempa ini diprediksi terjadi di Sesar Garsela, tetapi ketika dilakukan pemetaan dan data gempa susulan kemungkinan gempa ini terjadi pada sesar yang belum terpetakan," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan yang diterima di Bandung, Kamis 19 September 2024. 

Baca Juga: Waspada Potensi Hembusan Awan Panas, Gunung Semeru Pagi Ini Terpantau Alami 31 Gempa Letusan

"Ada dua segmen Sesar Garsela, distribusi gempa pertama dan susulan bukan sesar aktif Garsela, juga tidak Sesar Lembang," kata Abdul.

Dia mengatakan bahwa kejadian gempa bumi ini menjadi perhatian serius pihaknya untuk mempelajari titik sesar gempa yang belum terpetakan untuk meminimalisir banyaknya korban jiwa.

Lebih lanjut, ia mengatakan masih menunggu informasi dari BRIN dan PVMBG yang akan memastikan gempa bumi yang terjadi pada Rabu 18 September, disebabkan sesar yang mana.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,7 di Sumba Timur Jelang Tengah Malam Tidak Berpotensi Tsunami, Dipicu Lempeng Indo-Australia

"Untuk melihat kembali dari sisi penelitian guna mengidentifikasi sesar darat aktif yang belum terpetakan dengan baik," kata Abdul.

Abdul mengungkapkan potensi gempa susulan masih dapat terjadi. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap waspada. Mereka yang rumahnya tidak layak untuk ditempati lebih baik mengungsi ke tempat pengungsian.

"Masyarakat merasa mungkin rumahnya tidak cukup kuat untuk ditempati terlebih masih ada gempa susulan. Untuk sementara waktu sebaiknya tinggal di tempat pengungsian," kata Abdul.

Baca Juga: Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono: Gempa Besar di Tunjaman Nankai Tak Ada Kaitan dengan Zona Megathrust

Sebelumnya, gempa bumi bermagnitudo 5.0 mengguncang wilayah Kabupaten Bandung dan sekitarnya pada Rabu 18 September pukul 09.41 WIB. Titik gempa berada di darat pada jarak 25 kilometer tenggara Kabupaten Bandung dengan kedalaman 10 kilometer.***

Sumber: Antara

Berita Terkait