DECEMBER 9, 2022
Hiburan

Anime Attack on Titan dan Realitas Politik di Indonesia

image
Poster Foto Anime Attack On Titan. (INSTAGRAM/@attackontitan)

POLITIKABC.COM - Anime Attack on Titan dianggap oleh banyak penggemarnya memiliki paralel dengan situasi politik di berbagai negara, termasuk Indonesia. 

Tema-tema seperti ketidakpercayaan terhadap pemerintah, konflik kekuasaan, dan perjuangan rakyat sering disorot anime Attack on Titan sebagai hal yang relevan dengan dinamika politik Indonesia.

Pengamat anime dan penonton di Indonesia, terutama mereka yang mengikuti perkembangan politik, mulai membandingkan elemen-elemen dalam Attack on Titan dengan situasi politik di tanah air. 

Baca Juga: Inspirasi dari Film One Life: Kisah Besar Kemanusiaan yang Tersembunyi Selama 50 Tahun

Diskusi ini mencakup berbagai kalangan, mulai dari remaja hingga pengamat budaya pop.

Diskusi mengenai relevansi tema politik dalam Attack on Titan dengan situasi di Indonesia banyak terjadi di media sosial, forum-forum online, dan komunitas anime di Indonesia. Selain itu, sejumlah artikel juga mulai membahas tema ini.

Kesamaan tema antara anime dan situasi politik di Indonesia menarik perhatian karena Attack on Titan menyajikan refleksi tentang bagaimana kekuasaan dapat disalahgunakan, bagaimana rakyat dapat merasa dikhianati oleh pemerintah, dan bagaimana konflik internal dapat memperburuk situasi yang sudah sulit. 

Baca Juga: Inspirasi dari Film The Queen 2006: Kepemimpinan yang Bijaksana di Tengah Krisis

Ini mencerminkan perasaan sebagian masyarakat Indonesia terhadap kondisi politik di negara ini.

Anime ini berhasil menangkap imajinasi penontonnya dengan cerita yang kompleks dan karakter yang berlapis. 

Melalui narasi ini, Attack on Titan memperlihatkan bagaimana kebijakan pemerintah dan ketidakpercayaan dapat menciptakan konflik yang menghancurkan. 

Baca Juga: Film di Balik 98: Refleksi Ketegangan Politik Masa Lalu dalam Cermin Krisis Demokrasi Hari Ini

Penggemar anime di Indonesia kemudian mengaitkan ini dengan situasi politik di negara mereka, menciptakan diskusi yang kaya dan mendalam tentang politik dan kekuasaan.***


Penulis : Rifqi Afiyatul Maula Rohman

Berita Terkait