Diusung PDI Perjuangan, Duet Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asad akan Maju di Pilkada Jatim, Mendaftar ke KPU Hari Ini
- Penulis : Ulil
- Kamis, 29 Agustus 2024 14:12 WIB
POLITIKABC.COM - Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah mengatakan bahwa partainya telah memutuskan untuk mengusung Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dan KH Zahrul Azhar Asad (Gus Han) sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Jatim 2024.
Dia mengatakan pasangan calon Tri Rismaharini dan KH Zahrul Azhar Asad akan mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur hari ini, Kamis 29 Agustus 2024.
Lebih lanjut, dia menyebut, sosok Tri Rismaharini dan KH Zahrul Azhar Asad dipasangkan untuk saling melengkapi dari corak nasionalis dan religius.
Baca Juga: Ditemukan Masih Ada Kasus Pemasungan ODGJ di Kalimantan Selatan, Mensos Risma Turun Tangan
“Hari ini pasangan Risma-Gus Han akan kami daftarkan secara resmi di KPUD Jawa Timur," kata Said dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis 29 Agustus 2024.
“Saya kira pasangan Tri Risma Harini dan Gus Han mewakili corak kultural di Jawa Timur. Risma representasi nasionalis, sedangkan Gus Han mewakili santri," ujarnya.
Dia juga mengatakan bahwa sosok keduanya saling melengkapi dari segi kelompok usia maupun bidang karier.
Baca Juga: Strategi Khofifah Hadapi Persaingan di Pilkada Jatim 2024 Disampaikan Secara Terbuka
"Bu Risma mewakili kaum perempuan, dan Gus Han mewakili anak muda. Bu Risma representasi dari figur berpengalaman panjang dalam karir jabatan publik, dan Gus Han mewakili intelektualitas. Jadi mereka berdua pasangan yang saling melengkapi," tuturnya.
Dia optimistis pasangan Risma dan Gus Han akan membawa pemerintahan di Jawa Timur lebih bisa dipercaya oleh rakyat.
"Miris, sebagai wilayah basis santri, tetapi pemerintahannya belakangan ini di obok obok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kalau pemerintahannya tidak amanah, dan tidak jujur, sulit Jawa Timur bisa lebih maju. Risma, Gus Han, akan resik-resik kotoran di pemerintahan”, katanya.
Dia pun meyakini pengalaman Risma sebagai mantan wali kota Surabaya dalam membenahi Surabaya dan pengalamannya sebagai Menteri Sosial (Mensos) RI akan bisa menurunkan angka kemiskinan di Jawa Timur lebih cepat.
"Tanda bahwa Jawa Timur belum maju, meskipun memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, kemiskinan di Jawa Timur lebih tinggi dari nasional. Kemiskinan di Jawa Timur mencapai 9,79 persen, sedangkan kemiskinan tingkat nasional 9,03 persen," ucapnya.
Dia berharap Pilkada 2024, khususnya Pilkada Jawa Timur bisa berlangsung jujur, adil, dan demokratis.
“Saya berharap pilkada serentak ini, khususnya di Jawa Timur sebagai tempat adu prestasi dan gagasan. Cukup saat pileg dan pilpres kemarin saja sebagai pengalaman pahit. Jangan lagi kita memilih pemimpin karena sembako dan uang. Kalau itu dasarnya, pemerintahannya pasti korup," katanya.
Dia mengingatkan pula masyarakat agar memilih pemimpin yang memiliki rekam jejak baik, berprestasi, punya visi dan program konkret, serta jujur.
"Karena itu kami hari ini menghadirkan Risma-Gus Han mendaftar ke KPU Provinsi Jatim," kata dia.
Sebelumnya, Rabu 29 Agustus, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi mengusung anggota DPR RI Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Jatim 2024.
Pasangan itu pun pada Rabu (29/8) siang, telah melakukan tes kesehatan di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta Selatan untuk kepentingan persyaratan mendaftar di Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jatim.
"Rencananya besok (Kamis) daftar, tetapi tentu kami mohon doa kepada masyarakat Jawa Timur pada prinsipnya kami berdua akan mencoba melengkapi seluruh dokumen yang dibutuhkan," kata Lukmanul.
Pasangan Risma-Gus Han dan Luluk-Lukmanul akan menghadapi petahana Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestiano Dardak pada Pilkada Jatim 2024 yang telah mendaftarkan diri ke KPU Provinsi Jatim, Surabaya, Rabu pagi.
Sebanyak 15 parpol pengusung Khofifah-Emil adalah delapan parpol parlemen, yakni Partai Gerinda, Partai Golkar, Partai Demokrat, PKS, PPP, PAN, PSI, dan Partai NasDem. Kemudian tujuh parpol nonparlemen, antara lain Partai Perindo, Partai Buruh, Partai Garuda, PBB, PKN, Partai Gelora, dan Partai Prima.***