DECEMBER 9, 2022
International

Upaya Mediasi untuk Gencatan Senjata antara Hamas dan Israel, Iran Nyatakan Tidak Terlibat

image
Ilustrasi - Gaza luluh lantak akibat serbuan tanpa henti Israel. ANTARA/HO-Anadolu/www.aa.com.tr

POLITIKABC.COM - Teheran tidak berpartisipasi dan tidak berencana untuk terlibat dalam negosiasi gencatan senjata tidak langsung antara Hamas dan Israel, demikian pernyataan Misi Tetap Republik Islam Iran untuk PBB pada Selasa 13 Agustus 2024.

"Kami tidak terlibat dalam negosiasi gencatan senjata tidak langsung antara Hamas dan rezim tersebut, yang difasilitasi oleh Mesir, Qatar dan AS, dan tidak memiliki niat untuk terlibat dalam negosiasi tidak langsung semacam itu," kata pernyataan tersebut.

Pernyataan ini merupakan tanggapan atas pertanyaan apakah Iran mempertimbangkan untuk mengirim perwakilan ke pembicaraan gencatan senjata secara tidak langsung itu.

Baca Juga: Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh Diduga Dibunuh Garda Revolusi Iran yang Direkrut Israel

Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa Iran mempertimbangkan untuk mengirim perwakilan ke pembicaraan gencatan senjata, tetapi utusan tersebut akan berpartisipasi secara tidak langsung untuk mempertahankan komunikasi diplomatik dengan AS.

Para pemimpin Mesir, Qatar dan AS telah mengeluarkan pernyataan bersama yang mendesak Israel dan Hamas untuk melanjutkan pembicaraan gencatan senjata mulai 14 -15 Agustus. Namun, Hamas belum memutuskan untuk berpartisipasi dalam pembicaraan di Gaza.

Pada bulan Juli, Israel dan Hamas secara tidak langsung melanjutkan negosiasi tentang gencatan senjata di Jalur Gaza dengan imbalan pembebasan sandera.

Baca Juga: Angka Kelahiran di Malaysia Turun 10,2 Persen di Tahun 2024, Jumlah Bayi Laki-laki Mendominasi

Proses negosiasi ini telah terhenti selama lebih dari sebulan sejak Presiden AS Joe Biden, atas nama Israel, mengumumkan rencana baru untuk menyelesaikan konflik di Gaza.

Pada tanggal 7 Oktober 2023, Israel menjadi sasaran serangan roket yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Jalur Gaza. Selain itu, pejuang Hamas menyusup ke daerah perbatasan, menembaki militer dan warga sipil serta menyandera mereka.

Otoritas Israel mengatakan bahwa sekitar 1.200 orang tewas selama serangan tersebut. Pasukan Pertahanan Israel meluncurkan Operasi Iron Swords di Jalur Gaza dan mengumumkan blokade total terhadap wilayah tersebut.

Baca Juga: Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Tegaskan Pembalasan Terhadap Kejahatan Israel Sebuah Hal yang Mutlak

Kementerian Kesehatan di wilayah tersebut melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober tahun lalu sudah melampaui angka 39.900 korban tewas.***

Sumber: Antara

Berita Terkait