DECEMBER 9, 2022
International

Ratusan Warga Israel Radikal Duduki Kompleks Masjid Al Aqsa di Yarusalem Timur, Departemen Luar Negeri AS Tidak Terima

image
Penyerbuan kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki oleh ratusan warga Israel kelompok radikal adalah "tidak dapat diterima," kata Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel. ANTARA/HO-Anadolu//www.aa.com.tr

POLITIKABC.COM - Penyerbuan terhadap kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur oleh ratusan warga Israel radikal adalah "tidak dapat diterima," kata Departemen Luar Negeri AS pada Selasa 13 Agustus 2024. 

Wakil Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Vedant Patel mengatakan dengan tegas mendukung pelestarian status quo historis di Yerusalem. 

"Biarkan saya mengatakan dengan jelas bahwa Amerika Serikat dengan tegas mendukung pelestarian status quo historis terkait situs-situs suci di Yerusalem," katanya. 

Baca Juga: Kepala Kebijakan Luar Negari Uni Eropa Josep Borrell Minta agar Pejabat Keamanan Israel Dijatuhi Sanksi

"Tindakan sepihak seperti ini yang membahayakan status quo tersebut adalah tidak dapat diterima," katanya.

Pernyataan itu disampaikan setelah pemukim ilegal Israel serta Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir, menteri dari partai Otzma Yehudit Yitzhak Wasserlauf dan anggota Knesset dari Partai Likud Amit Halevi menyerbu kompleks Masjid Al Aqsa untuk memperingati Tisha B'Av, hari puasa tahunan Yahudi yang menandai terjadinya beberapa bencana dalam sejarah Yahudi.

"Dan tidak hanya itu yang tidak dapat diterima, tetapi juga mengalihkan perhatian dari apa yang kami anggap sebagai waktu yang krusial saat kami bekerja untuk menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata ini," katanya.

Baca Juga: Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Tegaskan Pembalasan Terhadap Kejahatan Israel Sebuah Hal yang Mutlak

"(Tindakan) Itu mengalihkan perhatian dari tujuan yang telah kami nyatakan untuk wilayah tersebut, yaitu solusi dua negara, negara Palestina dan negara Israel yang berdampingan, hidup dengan martabat dan harmoni," kata Patel.***

Sumber: Antara

Berita Terkait