Agung Laksono Sampaikan Sejumlah Nama yang Pantas Gantikan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar
- Penulis : Ulil
- Minggu, 11 Agustus 2024 20:33 WIB
POLITIKABC.COM - Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar, Agung Laksono, mengusulkan beberapa nama yang dianggap layak untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum partai menggantikan Airlangga Hartarto.
Pada hari Minggu di Jakarta, Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi Ketua Umum DPP Partai Golkar, efektif mulai Sabtu, 10 Agustus 2024.
Beberapa nama yang diusulkan termasuk Agus Gumiwang, Bambang Soesatyo, dan Firman Soebagyo, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar. Selain itu, Bobby yang disebutkan Agung kemungkinan merujuk pada Ketua DPP Partai Golkar, Bobby Adhityo Rizaldi.
Baca Juga: Airlangga Hartarto Mundur dari Jabatan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Singgung Demi Stabilitas
"Ya di situ ada Agus Gumiwang, ada Bambang Soesatyo, yang artinya (keduanya) adalah pengurus-pengurus Partai Golkar, di DPP sekarang ya. Kemudian, ada juga pengurus lainnya, ada Pak Bobby, ada Pak Firman Soebagyo, banyak yang bisa jadi dipilih dari dalam pengurus," kata Agung Laksono, Minggu 11 Agustus 2024.
Terlepas dari usulannya itu, dia menegaskan bahwa semua tergantung pada pilihan yang disepakati saat Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar setelah Airlangga mundur.
Ia menjelaskan bahwa rapat pleno pada hari Selasa 13 Agustus untuk menentukan jadwal munas atau musyawarah nasional luar biasa (munaslub) dan pelaksana tugas (plt.) ketua umum.
"Itu terserah nanti di munas yang akan datang. Akan tetapi, kalau sekarang yang saya dengar sejak tadi pagi, yang saya dengar kebanyakan (kandidat kuat, red.) adalah Pak Agus Gumiwang, yang diharapkan bisa membawa partai sampai di munas yang akan datang," kata dia.
Namun, untuk nama Bahlil Lahadalia, Agung Laksono mengaku belum mendengar itu.
"Saya belum tahu. Kita lihat ke depan," kata Agung Laksono.
Airlangga Hartarto, yang terpilih sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar pada tahun 2019 untuk masa jabatan sampai akhir 2024 memilih mundur lebih awal karena dua alasan, yaitu ingin menjaga keutuhan Partai Golkar dan menjaga suasana tetap stabil dan kondusif selama masa transisi pemerintahan Presiden RI Joko Widodo ke pemerintahan Prabowo Subianto sebagai pemenang Pilpres 2024.
Sejauh ini, Airlangga belum menjelaskan lebih lanjut alasan menjaga keutuhan partai itu. Akan tetapi, Agung Laksono menyebut keputusan dia mundur murni sikap pribadi. Pasalnya, Airlangga tidak mendiskusikan atau berkonsultasi terlebih dahulu ke internal partai ataupun kepada senior-seniornya di Partai Golkar sebelum mengumumkan keputusannya mundur sebagai ketua umum.
"Tidak ada tekanan, partai tidak menekan dia. Jadi, dari keinginan dia sendiri," kata Agung Laksono.***