POLITIKABC.COM - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menolak gagasan pembentukan panitia khusus (pansus) untuk mengembalikan PKB ke marwah Nahdlatul Ulama (NU).

Seperti diketahui usulan pembentukan Pansus pengembalian marwah PKB ke NU tersebut diwacanakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Gus Saifullah Yusuf alias Gus Ipul.

Menilai hal tersebut, Jazilul Fawaid menyebut Gus Ipul menunjukkan tidak paham konstitusi.

Baca Juga: Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf Sebut Lima Warga NU yang Temui Presiden Israel, Dianggap Lugu dan Belum Cukup Umur

"Kisruh yang disampaikan oleh Gus Ipul itu menunjukkan tidak paham konstitusi, tidak paham tata kelola organisasi, bahkan enggak paham tata krama," kata Gus Jazil, sapaan karibnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa 30 Juli 2024. 

Bahkan, dia menilai upaya intervensi agar dapat mengembalikan PKB ke NU itu sebagai tindakan batil yang mengambil alih hak yang bukan semestinya.

"Jadi disayangkan organisasi yang di situ membawa didasari keulamaan, ternyata tidak menunjukkan etika keulamaan. Mau nyerobot, mau ambil alih, mau ngambil sesuatu yang bukan haknya, itu pantang bagi ulama. Itu adalah tindakan yang batil," ujarnya.

Baca Juga: Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf Tegaskan Tolak Klaim PKB Terhadap NU

Dia pun menegaskan bahwa PKB merupakan partai politik berdaulat dan bukan badan otonom di bawah naungan NU.

"PKB berdaulat menjalankan Undang-Undang Partai Politik, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011, sedangkan NU berjalan dengan Undang-Undang Ormas (Organisasi Kemasyarakatan). Jadi kamarnya berbeda," ucapnya.

Namun, dia menampik soal anggapan elite PKB yang ahistoris dengan PBNU.

Baca Juga: Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid Sebut Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dan Gus Ipul Kerap Gembosi Partainya

"Dari awal PKB menyadari hubungan historis antara PKB dan NU. Dan kami tidak pernah mempermasalahkan jika PBNU posisinya berjarak dengan seluruh partai politik, termasuk PKB," tuturnya.