Selalu Unggul di NTB, Sekjend DPP Gerindra Ahmad Muzani Sebut Prabowo Merasa Berutang
- Penulis : Ulil
- Kamis, 18 Juli 2024 04:00 WIB
POLITIKABC.COM - Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani menyebut bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merasa berutang kepada masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Hal ini dia sampaikan karena suara Prabowo Subianto di NTB selalu unggul setiap kali Pemilihan Presiden.
"Perolehan suara pilpres di NTB melebihi target. Pak Prabowo kembali menang dan unggul di NTB," kata Ahmad Muzani, Rabu 17 Juli 2024.
Ia mengatakan tak hanya memenangkan Prabowo Subianto sebagai presiden, namun masyarakat NTB juga mengantarkan Partai Gerindra ke posisi yang cukup membanggakan di pemilu legislatif.
"Itu adalah kerja keras masyarakat NTB yang memberikan dukungan, memberi suara pada Partai Gerindra. Itu juga kerja keras DPD, DPC, PAC dan ranting dan kerja calon legislatif (caleg) yang terpilih dan caleg belum terpilih. Tanpa mereka prestasi ini tidak akan maksimal," terangnya.
Atas kepercayaan yang besar diberikan secara berkali-kali itu, Prabowo, sebut Murzani, menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat NTB. Termasuk, partai - partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang bersama-sama dengan masyarakat NTB mendukung Prabowo hingga terpilih menjadi presiden.
Baca Juga: Operasi Kaki Kiri, Gibran Pastikan Kondisi Kesehatan Prabowo Subianto: Sudah Siap Bekerja
Selain berterima kasih pada masyarakat NTB, Muzani juga menyampaikan, bahwa kemenangan yang diraih Gerindra dan Prabowo di NTB, tak terlepas dari peran Ketua DPD Gerindra NTB yang juga sekaligus Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri.
Meski tak mendapat rekomendasi partai sebagai bakal calon gubernur di Pilkada 2024 ini, ia menilai sosok yang loyal terhadap partai dan Prabowo sebagai ketua umum.
"Memang betul saudara Pathul Bahri berharap dirinya dapat di usung dan direkomendasikan oleh Pak Prabowo sebagai calon gubernur. Beliau (Pathul) mengatakan kami sudah bekerja keras mendorong Prabowo menang. Justru itu Pak Prabowo merasa berutang kepada masyarakat NTB," ucap Muzani.
Dukungan yang terus menerus dari masyarakat NTB itu, Pak Prabowo merasa satu hati dengan masyarakat NTB, sehingga merasa ini utang yang harus dibayar.
Karena itu kemudian Prabowo bolak balik menanyakan baik kepada partai, pada tuan guru, pada masyarakat dan mengecek, siapa calon gubernur yang bisa membawa kemajuan dan membayar utang pada masyarakat NTB.
"Pathul Bahri adalah yang di gadang-gadang, salah satu yang diharapkan untuk memimpin NTB, sudah mempertahankan keunggulan partai, sebagai Ketua DPD berhasil memenangkan Prabowo, sebagai bupati tetap mampu menjaga perekonomian, menjaga kehidupan masyarakat yang baik di Lombok Tengah. Tapi Pak Prabowo merasa apa yang sudah dicapai Pak Pathul di Lombok Tengah harus dituntaskan," katanya.
Lebih lanjut Muzani mengakui, dalam politik itu ada kalanya enak, ada kalanya kurang enak, adakalanya manis tapi di politik juga sering kali pahit.
"Manis ketika yang kita harapkan disetujui. Manis ketika yang kita harapkan tercapai. Senang ketika yang kita harapkan di dukung, pahit ketika yang kita harapkan tidak tercapai, sakit ketika yang kita harapkan malah menjauh. Tetapi kunci di parpol adalah sabar dan konsisten. Dan Pathul Bahri telah membuktikan sikap itu," ucap Muzani.
Meski berharap menjadi calon gubernur, bisa memimpin NTB, karena sudah berjuang tapi karena ketua umum sudah mengambil keputusan, Pathul Bahri, tetap taat samikna wa atokna.
"Dia (Pathul) sabar konsisten, dia tidak meninggalkan Gerindra, tidak meninggalkan perjuangan Prabowo sahabatnya semua karena merasa besar bersama Gerindra dan mempertahankan sebagai partai-nya," katanya.
Partai Gerindra secara resmi menyerahkan surat rekomendasi kepada mantan Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal dan Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda) untuk maju sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada NTB, 27 Nopember 2024.
Penyerahan surat rekomendasi ini diserahkan langsung Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani bersama tujuh kabupaten lain di NTB di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah.
Tujuh kabupaten lain di NTB di antaranya Pathul Bahri-Nursiah di Kabupaten Lombok Tengah, Nauvar Farinduan-Khaeratun di Lombok Barat, Khairul Warisin-Edwin di Lombok Timur, Danny Karter di Lombok Utara, Djarot-Ansori di Sumbawa, Fud-Aheruddin di Kabupaten Sumbawa Barat Bambang - Syirajudin di Dompu.***