DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Denny JA Foundation Berikan Penghargaan dan Hibah Pendanaan kepada Tiga Penulis

image
Denny JA Foundation Berikan Penghargaan dan Hibah Pendanaan kepada Tiga Penulis. (Politikabc.com/kiriman)

Suaranya adalah nyala lilin bagi identitas budaya yang terus terancam.

Kedua, ia adalah saksi dan suara keadilan sosial. 

Karya-karyanya adalah perenungan mendalam atas ketimpangan, eksploitasi, dan pergolakan politik. 

Baca Juga: Hitung Cepat LSI Denny JA di Pilkada Kabupaten Bogor, Pasangan Rudy Susmanto-Ade Ruhandi Unggul 73,5 Persen

"Kubah" menggambarkan perjalanan seorang mantan komunis dalam mencari pengampunan, sementara "Orang-Orang Proyek" mengungkap praktik korupsi yang merugikan rakyat kecil.

Tohari tidak sekadar bercerita, ia merenungkan kompleksitas moral manusia dalam konteks sosial yang tak adil. Keberanian ini menjadikan Tohari lebih dari seorang sastrawan; ia adalah saksi zaman yang menolak berdiam diri.

Ketiga, ia adalah penghubung spiritualitas dan kemanusiaan. 

Baca Juga: 6 Lukisan Artificial Intelligence Denny JA: Harapan kepada Pemimpin Setelah Pilkada

Dalam setiap paragrafnya, ada keseimbangan antara nilai-nilai spiritual dan realitas manusia.

Tohari memadukan keduanya tanpa terjebak pada dogma. Baginya, spiritualitas adalah tentang pengertian yang mendalam terhadap sesama dan alam semesta.

Pesan-pesan universal ini menjadikan karyanya relevan di tengah dunia yang semakin terfragmentasi.

Baca Juga: Hitung Cepat LSI Denny JA di Pilkada Penajam Paser Utara, Paslon Mudyat Noor-Abdul Waris Muin Unggul 38,08 Persen

Lebih dari itu, Ahmad Tohari adalah pelita yang tidak hanya menerangi jalannya sendiri, tetapi juga jalan bagi generasi penulis masa depan. 

Halaman:
1
2
3
4
5
6
7

Berita Terkait