Presiden Filipina Ferdinand R Marcos Jr Tanggapi Ancaman Pembunuhan dari Wapresnya Sendiri, Sara Duterte
- Penulis : Ulil
- Selasa, 26 November 2024 07:52 WIB
POLITIKABC.COM - Presiden Filipina Ferdinand R. Marcos Jr. memecah kebisuannya dan menanggapi "ancaman pembunuhan" dari Wakil Presiden Filipina Sara Duterte.
Duterte mengeluarkan ancaman tersebut saat dia berada di DPR bersama kepala stafnya, pengacara Zuleika Lopez, yang ditahan karena tidak menanggapi pertanyaan mengenai penyalahgunaan dana di kantor Wakil Presiden selama penyelidikan legislatif.
Menurut Presiden, semua pejabat pemerintah diamanatkan untuk melindungi Konstitusi dan tunduk pada transparansi dan akuntabilitas.
Baca Juga: Bungkam Filipina 2-0, Timnas Indonesia Lolos ke Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
"Jadi tidak benar untuk menghalangi pejabat terpilih rakyat untuk mencari kebenaran," katanya, dikutip Selasa 26 November 2025.
Marcos berharap agar peristiwa tersebut berakhir dengan cara yang damai dan dengan kebenaran. Meskipun dia fokus pada pemerintahan, Marcos mengatakan penegakan hukum tidak boleh dikompromikan.
"Hukum harus berlaku dalam situasi apa pun, tidak peduli siapa yang terkena dampaknya. Itu sebabnya saya tidak akan membiarkan orang lain berhasil menyeret seluruh negara ke dalam lumpur politik," katanya.
Baca Juga: Kemenkes Tempatkan Seorang Dokter Spesialis Kandungan Lulusan Filipina di RSUD Besuki Situbondo
"Mari kita hormati prosesnya. Mari kita patuhi hukum. Mari kita ingat amanat yang dipercayakan kepada kita oleh jutaan orang Filipina," tambahnya.
Pernyataan Duterte memicu kecaman besar-besaran dan mendorong lembaga penegak hukum untuk menyelidiki dan bergerak untuk memastikan keselamatan Presiden.
"Pembicaraan ini akan berakhir jika saja sumpah untuk mengatakan kebenaran sebagai pelayan publik dipenuhi, dan tidak dihalangi. Alih-alih memberikan jawaban langsung, malah dialihkan ke omongan murahan," tambah Marcos.
Baca Juga: 5 Hal Krusial yang Disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam KTT G20 Brasil
Marcos juga mengatakan bahwa umpatan dan ancaman secara jelas terhadap nyawa yang dilakukan oleh Duterte mengkhawatirkan.